🍹 Bacaan Sebelum Baca Surat At Taubah

2 Membaca Takbiratul Ihram. Baca juga: Tata Cara Takbiratul Ihram yang Benar dalam Sholat. 3. Membaca Doa Iftitah. Baca juga: Bacaan Doa Iftitah Pendek dan
Sumber Bimas Islam, Kementerian Agama RI. Selengkapnya Pengampunan 129 Ayat بَرَاۤءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَۗ ١ 9-1 Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya Nabi Muhammad kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian dengan mereka untuk tidak saling berperang. فَسِيْحُوْا فِى الْاَرْضِ اَرْبَعَةَ اَشْهُرٍ وَّاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۙوَاَنَّ اللّٰهَ مُخْزِى الْكٰفِرِيْنَ ٢ 9-2 Berjalanlah kamu kaum musyrik di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir. وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ ٣ 9-3 Suatu maklumat dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar319 bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Jika kamu kaum musyrik bertobat, itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Berilah kabar gembira’ Nabi Muhammad kepada orang-orang yang kufur bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih. اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ثُمَّ لَمْ يَنْقُصُوْكُمْ شَيْـًٔا وَّلَمْ يُظَاهِرُوْا عَلَيْكُمْ اَحَدًا فَاَتِمُّوْٓا اِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ اِلٰى مُدَّتِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ ٤ 9-4 Ketetapan itu berlaku, kecuali atas orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian dengan kamu dan mereka sedikit pun tidak mengurangi isi perjanjian dan tidak pula mereka membantu seseorang pun yang memusuhi kamu. Maka, terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. فَاِذَا انْسَلَخَ الْاَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَيْثُ وَجَدْتُّمُوْهُمْ وَخُذُوْهُمْ وَاحْصُرُوْهُمْ وَاقْعُدُوْا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍۚ فَاِنْ تَابُوْا وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ فَخَلُّوْا سَبِيْلَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٥ 9-5 Apabila bulan-bulan haram telah berlalu,320 bunuhlah dalam peperangan orang-orang musyrik yang selama ini menganiaya kamu di mana saja kamu temui! Tangkaplah dan kepunglah mereka serta awasilah di setiap tempat pengintaian! Jika mereka bertobat dan melaksanakan salat serta menunaikan zakat, berilah mereka kebebasan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. وَاِنْ اَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ اسْتَجَارَكَ فَاَجِرْهُ حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّٰهِ ثُمَّ اَبْلِغْهُ مَأْمَنَهٗ ۗذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُوْنَ ࣖ ٦ 9-6 Jika seseorang di antara orang-orang musyrik ada yang meminta pelindungan kepada engkau Nabi Muhammad, lindungilah dia supaya dapat mendengar firman Allah kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengetahui. كَيْفَ يَكُوْنُ لِلْمُشْرِكِيْنَ عَهْدٌ عِنْدَ اللّٰهِ وَعِنْدَ رَسُوْلِهٖٓ اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۚ فَمَا اسْتَقَامُوْا لَكُمْ فَاسْتَقِيْمُوْا لَهُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ ٧ 9-7 Bagaimana mungkin ada perjanjian damai untuk orang-orang musyrik di sisi Allah dan Rasul-Nya, kecuali untuk orang-orang yang kamu telah membuat perjanjian Hudaibiah dengan mereka di dekat Masjidilharam? Selama mereka berlaku lurus terhadapmu, berlaku luruslah pula kamu terhadap mereka. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. كَيْفَ وَاِنْ يَّظْهَرُوْا عَلَيْكُمْ لَا يَرْقُبُوْا فِيْكُمْ اِلًّا وَّلَا ذِمَّةً ۗيُرْضُوْنَكُمْ بِاَفْوَاهِهِمْ وَتَأْبٰى قُلُوْبُهُمْۚ وَاَكْثَرُهُمْ فٰسِقُوْنَۚ ٨ 9-8 Bagaimana mungkin ada perjanjian demikian, padahal jika mereka memperoleh kemenangan atas kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak pula mengindahkan perjanjian. Mereka menyenangkan kamu dengan mulut mereka, sedangkan hati mereka enggan. Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. اِشْتَرَوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًا فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِهٖۗ اِنَّهُمْ سَاۤءَ مَاكَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ٩ 9-9 Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang murah lalu mereka menghalangi manusia dari jalan-Nya. Sesungguhnya sangat buruk apa yang selalu mereka kerjakan. لَا يَرْقُبُوْنَ فِيْ مُؤْمِنٍ اِلًّا وَّلَا ذِمَّةً ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُعْتَدُوْنَ ١٠ 9-10 Mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan dengan orang mukmin dan tidak pula mengindahkan perjanjian. Mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. فَاِنْ تَابُوْا وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ فَاِخْوَانُكُمْ فِى الدِّيْنِ ۗوَنُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ ١١ 9-11 Jika mereka bertobat, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, mereka adalah saudara-saudaramu seagama. Kami menjelaskan secara terperinci ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui. وَاِنْ نَّكَثُوْٓا اَيْمَانَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ فَقَاتِلُوْٓا اَىِٕمَّةَ الْكُفْرِۙ اِنَّهُمْ لَآ اَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُوْنَ ١٢ 9-12 Jika mereka melanggar sumpah sesudah perjanjian mereka dan menistakan agamamu, perangilah para pemimpin kekufuran itu karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang sumpahnya supaya mereka berhenti dari kekufuran dan penganiayaan. اَلَا تُقَاتِلُوْنَ قَوْمًا نَّكَثُوْٓا اَيْمَانَهُمْ وَهَمُّوْا بِاِخْرَاجِ الرَّسُوْلِ وَهُمْ بَدَءُوْكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ اَتَخْشَوْنَهُمْ ۚفَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشَوْهُ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ١٣ 9-13 Mengapa kamu tidak bersegera memerangi kaum yang melanggar sumpah-sumpah perjanjian-perjanjian mereka, padahal mereka dahulu berkemauan keras mengusir Rasul dan mereka yang mulai memerangi kamu pertama kali? Apakah kamu takut kepada mereka? Allahlah yang lebih berhak kamu takuti jika kamu benar-benar orang-orang mukmin. قَاتِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَيْدِيْكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَۙ ١٤ 9-14 Perangilah mereka! Niscaya Allah akan mengazab mereka dengan perantaraan tangan-tanganmu, menghinakan mereka, dan memenangkan kamu atas mereka, serta melegakan hati kaum mukmin وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْۗ وَيَتُوْبُ اللّٰهُ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ١٥ 9-15 dan menghilangkan kemarahan dari hati mereka orang-orang mukmin. Allah menerima tobat siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تُتْرَكُوْا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلَا رَسُوْلِهٖ وَلَا الْمُؤْمِنِيْنَ وَلِيْجَةً ۗوَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ ١٦ 9-16 Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan tanpa diuji, padahal Allah belum mengetahui dalam kenyataan orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak menjadikan selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin sebagai teman setia. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِيْنَ اَنْ يَّعْمُرُوْا مَسٰجِدَ اللّٰهِ شٰهِدِيْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِۗ اُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْۚ وَ فِى النَّارِ هُمْ خٰلِدُوْنَ ١٧ 9-17 Tidaklah pantas bagi orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedangkan mereka bersaksi bahwa diri mereka kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia amal mereka dan di dalam nerakalah mereka kekal. اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ ١٨ 9-18 Sesungguhnya yang pantas memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan salat, menunaikan zakat, serta tidak takut kepada siapa pun selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. ۞ اَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاۤجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ لَا يَسْتَوٗنَ عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۘ ١٩ 9-19 Apakah kamu jadikan orang yang melaksanakan tugas pemberian minuman kepada orang yang menunaikan haji dan mengurus Masjidilharam sama dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di hadapan Allah. Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim. اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ ٢٠ 9-20 Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka lebih agung derajatnya di hadapan Allah. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Dikarenakanbacaan itu memiliki berbagai keutamaan, seperti sebagai berikut: Basmallah Adalah Kalimat Pembukaan Dalam Al-Qur’an. Allah selalu membuka Kitab Al-Qur’an yang mulia dengan bacaan basmallah pada awalnya di seluruh surat yang ada dalam Al-Qur’an kecuali surat At Taubah, diawali dengan bacaan Basmallah atau Bismillah. - Berikut bacaan surat At-Taubah ayat 1-50, lengkap dengan tulisan Arab, latin, serta terjemahan dalam bahasa Indonesia. At-Taubah merupakan surat ke-9 dalam Al-Qur'an. Surat tersebut terdiri dari 129 ayat dan tergolong surat Madaniyah karena diturunkan di kota Madinah. At-Taubah memiliki arti Pengampunan. Baca juga Surat At Takatsur Ayat 1-8 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Dilengkapi Tafsir Ayat 3-8 Bacaan Surat At-Taubah Ayat 1-50 Pixabay/Pexels Baca juga Surah Luqman Ayat 1-34, Lengkap Tulisan Arab, Latin, serta Terjemahan Surat At-Taubah Ayat 1-50 Dikutip dari berikut bacaan surat At-Taubah ayat 1-50, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan terjemahan بَرَاۤءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَۗ - ١ 1. barā`atum minallāhi wa rasụlihī ilallażīna 'āhattum minal-musyrikīn Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian dengan mereka. فَسِيْحُوْا فِى الْاَرْضِ اَرْبَعَةَ اَشْهُرٍ وَّاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۙوَاَنَّ اللّٰهَ مُخْزِى الْكٰفِرِيْنَ - ٢ 2. fa sīḥụ fil-arḍi arba'ata asy-huriw wa'lamū annakum gairu mu'jizillāhi wa annallāha mukhzil-kāfirīn Maka berjalanlah kamu kaum musyrikin di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir. وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ - ٣ 3. wa ażānum minallāhi wa rasụlihī ilan-nāsi yaumal-ḥajjil-akbari annallāha barī`um minal-musyrikīna wa rasụluh, fa in tubtum fa huwa khairul lakum, wa in tawallaitum fa'lamū annakum gairu mu'jizillāh, wa basysyirillażīna kafarụ bi'ażābin alīm Dan satu maklumat pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu kaum musyrikin bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih, اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ثُمَّ لَمْ يَنْقُصُوْكُمْ شَيْـًٔا وَّلَمْ يُظَاهِرُوْا عَلَيْكُمْ اَحَدًا فَاَتِمُّوْٓا اِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ اِلٰى مُدَّتِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ - ٤ 4. illallażīna 'āhattum minal-musyrikīna ṡumma lam yangquṣụkum syai`aw wa lam yuẓāhirụ 'alaikum aḥadan fa atimmū ilaihim 'ahdahum ilā muddatihim, innallāha yuḥibbul muttaqīn kecuali orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian dengan kamu dan mereka sedikit pun tidak mengurangi isi perjanjian dan tidak pula mereka membantu seorang pun yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang انْسَلَخَ الْاَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَيْثُ وَجَدْتُّمُوْهُمْ وَخُذُوْهُمْ وَاحْصُرُوْهُمْ وَاقْعُدُوْا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍۚ فَاِنْ تَابُوْا وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ فَخَلُّوْا سَبِيْلَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ - ٥ 5. fa iżansalakhal-asy-hurul-ḥurumu faqtulul-musyrikīna ḥaiṡu wajattumụhum wa khużụhum waḥṣurụhum waq'udụ lahum kulla marṣad, fa in tābụ wa aqāmuṣ-ṣalāta wa ātawuz-zakāta fa khallụ sabīlahum, innallāha gafụrur raḥīm Apabila telah habis bulan-bulan haram, maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan melaksanakan salat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. وَاِنْ اَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ اسْتَجَارَكَ فَاَجِرْهُ حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّٰهِ ثُمَّ اَبْلِغْهُ مَأْمَنَهٗ ۗذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُوْنَ ࣖ - ٦ 6. wa in aḥadum minal-musyrikīnastajāraka fa ajir-hu ḥattā yasma'a kalāmallāhi ṡumma ablig-hu ma`manah, żālika bi`annahum qaumul lā ya'lamụn Dan jika di antara kaum musyrikin ada yang meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah agar dia dapat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui. كَيْفَ يَكُوْنُ لِلْمُشْرِكِيْنَ عَهْدٌ عِنْدَ اللّٰهِ وَعِنْدَ رَسُوْلِهٖٓ اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۚ فَمَا اسْتَقَامُوْا لَكُمْ فَاسْتَقِيْمُوْا لَهُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ - ٧ 7. kaifa yakụnu lil-musyrikīna 'ahdun 'indallāhi wa 'inda rasụlihī illallażīna 'āhattum 'indal-masjidil-ḥarām, famastaqāmụ lakum fastaqīmụ lahum, innallāha yuḥibbul-muttaqīn Bagaimana mungkin ada perjanjian aman di sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrik, kecuali dengan orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian dengan mereka di dekat Masjidilharam Hudaibiyah, maka selama mereka berlaku jujur terhadapmu, hendaklah kamu berlaku jujur pula terhadap mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. كَيْفَ وَاِنْ يَّظْهَرُوْا عَلَيْكُمْ لَا يَرْقُبُوْا فِيْكُمْ اِلًّا وَّلَا ذِمَّةً ۗيُرْضُوْنَكُمْ بِاَفْوَاهِهِمْ وَتَأْبٰى قُلُوْبُهُمْۚ وَاَكْثَرُهُمْ فٰسِقُوْنَۚ - ٨ 8. kaifa wa iy yaẓ-harụ 'alaikum lā yarqubụ fīkum illaw wa lā żimmah, yurḍụnakum bi`afwāhihim wa ta`bā qulụbuhum, wa akṡaruhum fāsiqụn Bagaimana mungkin ada perjanjian demikian, padahal jika mereka memperoleh kemenangan atas kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan denganmu dan tidak pula mengindahkan perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik tidak menepati janji.اِشْتَرَوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًا فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِهٖۗ اِنَّهُمْ سَاۤءَ مَاكَانُوْا يَعْمَلُوْنَ - ٩ 9. isytarau bi`āyātillāhi ṡamanang qalīlan fa ṣaddụ 'an sabīlih, innahum sā`a mā kānụ ya'malụn Mereka memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah, lalu mereka menghalang-halangi orang dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang mereka kerjakan. لَا يَرْقُبُوْنَ فِيْ مُؤْمِنٍ اِلًّا وَّلَا ذِمَّةً ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُعْتَدُوْنَ - ١٠ 10. lā yarqubụna fī mu`minin illaw wa lā żimmah, wa ulā`ika humul-mu'tadụn Mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan dengan orang mukmin dan tidak pula mengindahkan perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. فَاِنْ تَابُوْا وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ فَاِخْوَانُكُمْ فِى الدِّيْنِ ۗوَنُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ - ١١ 11. fa in tābụ wa aqāmuṣ-ṣalāta wa ātawuz-zakāta fa ikhwānukum fid-dīn, wa nufaṣṣilul-āyāti liqaumiy ya'lamụn Dan jika mereka bertobat, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, maka berarti mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama. Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang نَّكَثُوْٓا اَيْمَانَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ فَقَاتِلُوْٓا اَىِٕمَّةَ الْكُفْرِۙ اِنَّهُمْ لَآ اَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُوْنَ - ١٢ 12. wa in nakaṡū aimānahum mim ba'di 'ahdihim wa ṭa'anụ fī dīnikum fa qātilū a`immatal-kufri innahum lā aimāna lahum la'allahum yantahụn Dan jika mereka melanggar sumpah setelah ada perjanjian, dan mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin kafir itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, mudah-mudahan mereka berhenti. اَلَا تُقَاتِلُوْنَ قَوْمًا نَّكَثُوْٓا اَيْمَانَهُمْ وَهَمُّوْا بِاِخْرَاجِ الرَّسُوْلِ وَهُمْ بَدَءُوْكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ اَتَخْشَوْنَهُمْ ۚفَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشَوْهُ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ - ١٣ 13. alā tuqātilụna qauman nakaṡū aimānahum wa hammụ bi`ikhrājir-rasụli wa hum bada`ụkum awwala marrah, a takhsyaunahum, fallāhu aḥaqqu an takhsyauhu ing kuntum mu`minīn Mengapa kamu tidak memerangi orang-orang yang melanggar sumpah janjinya, dan telah merencanakan untuk mengusir Rasul, dan mereka yang pertama kali memerangi kamu? Apakah kamu takut kepada mereka, padahal Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti, jika kamu orang-orang beriman. قَاتِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَيْدِيْكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَۙ - ١٤ 14. qātilụhum yu'ażżib-humullāhu bi`aidīkum wa yukhzihim wa yanṣurkum 'alaihim wa yasyfi ṣudụra qaumim mu`minīn Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan perantaraan tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu dengan kemenangan atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْۗ وَيَتُوْبُ اللّٰهُ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ - ١٥ 15. wa yuż-hib gaiẓa qulụbihim, wa yatụbullāhu 'alā may yasyā`, wallāhu 'alīmun ḥakīm dan Dia menghilangkan kemarahan hati mereka orang mukmin. Dan Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تُتْرَكُوْا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلَا رَسُوْلِهٖ وَلَا الْمُؤْمِنِيْنَ وَلِيْجَةً ۗوَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ - ١٦ 16. am ḥasibtum an tutrakụ wa lammā ya'lamillāhullażīna jāhadụ mingkum wa lam yattakhiżụ min dụnillāhi wa lā rasụlihī wa lal-mu`minīna walījah, wallāhu khabīrum bimā ta'malụn Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan begitu saja, padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu كَانَ لِلْمُشْرِكِيْنَ اَنْ يَّعْمُرُوْا مَسٰجِدَ اللّٰهِ شٰهِدِيْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِۗ اُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْۚ وَ فِى النَّارِ هُمْ خٰلِدُوْنَ - ١٧ 17. mā kāna lil-musyrikīna ay ya'murụ masājidallāhi syāhidīna 'alā anfusihim bil-kufr, ulā`ika ḥabiṭat a'māluhum, wa fin-nāri hum khālidụn Tidaklah pantas orang-orang musyrik memakmurkan masjid Allah, padahal mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Mereka itu sia-sia amalnya, dan mereka kekal di dalam يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ - ١٨ 18. innamā ya'muru masājidallāhi man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāta wa lam yakhsya illallāh, fa 'asā ulā`ika ay yakụnụ minal-muhtadīn Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada apa pun kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. اَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاۤجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ لَا يَسْتَوٗنَ عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۘ - ١٩ 19. a ja'altum siqāyatal-ḥājji wa 'imāratal-masjidil-ḥarāmi kaman āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wa jāhada fī sabīlillāh, lā yastawụna 'indallāh, wallāhu lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn Apakah orang-orang yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam, kamu samakan dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang zalim. اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ - ٢٠ 20. allażīna āmanụ wa hājarụ wa jāhadụ fī sabīlillāhi bi`amwālihim wa anfusihim a'ẓamu darajatan 'indallāh, wa ulā`ika humul-fā`izụn Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِّنْهُ وَرِضْوَانٍ وَّجَنّٰتٍ لَّهُمْ فِيْهَا نَعِيْمٌ مُّقِيْمٌۙ - ٢١ 21. yubasysyiruhum rabbuhum biraḥmatim min-hu wa riḍwāniw wa jannātil lahum fīhā na'īmum muqīm Tuhan menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat, keridaan dan surga, mereka memperoleh kesenangan yang kekal di dalamnya,خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗاِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ - ٢٢ 22. khālidīna fīhā abadā, innallāha 'indahū ajrun 'aẓīm mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh, di sisi Allah terdapat pahala yang besar. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْٓا اٰبَاۤءَكُمْ وَاِخْوَانَكُمْ اَوْلِيَاۤءَ اِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْاِيْمَانِۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ - ٢٣ 23. yā ayyuhallażīna āmanụ lā tattakhiżū ābā`akum wa ikhwānakum auliyā`a inistaḥabbul-kufra 'alal-īmān, wa may yatawallahum mingkum fa ulā`ika humuẓ-ẓālimụn Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai pelindung, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ - ٢٤ 24. qul ing kāna ābā`ukum wa abnā`ukum wa ikhwānukum wa azwājukum wa 'asyīratukum wa amwāluniqtaraftumụhā wa tijāratun takhsyauna kasādahā wa masākinu tarḍaunahā aḥabba ilaikum minallāhi wa rasụlihī wa jihādin fī sabīlihī fa tarabbaṣụ ḥattā ya`tiyallāhu bi`amrih, wallāhu lā yahdil-qaumal-fāsiqīn Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ فِيْ مَوَاطِنَ كَثِيْرَةٍۙ وَّيَوْمَ حُنَيْنٍۙ اِذْ اَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْـًٔا وَّضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْاَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُّدْبِرِيْنَۚ - ٢٥ 25. laqad naṣarakumullāhu fī mawāṭina kaṡīratiw wa yauma ḥunainin iż a'jabatkum kaṡratukum fa lam tugni 'angkum syai`aw wa ḍāqat 'alaikumul-arḍu bimā raḥubat ṡumma wallaitum mudbirīn Sungguh, Allah telah menolong kamu mukminin di banyak medan perang, dan ingatlah Perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi jumlah yang banyak itu sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang. ثُمَّ اَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَعَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَنْزَلَ جُنُوْدًا لَّمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ وَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ - ٢٦ 26. ṡumma anzalallāhu sakīnatahụ 'alā rasụlihī wa 'alal-mu`minīna wa anzala junụdal lam tarauhā wa 'ażżaballażīna kafarụ, wa żālika jazā`ul-kāfirīn Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara para malaikat yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Itulah balasan bagi orang-orang kafir. ثُمَّ يَتُوْبُ اللّٰهُ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ - ٢٧ 27. ṡumma yatụbullāhu mim ba'di żālika 'alā may yasyā`, wallāhu gafụrur raḥīm Setelah itu Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هٰذَا ۚوَاِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيْكُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖٓ اِنْ شَاۤءَۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ - ٢٨ 28. yā ayyuhallażīna āmanū innamal-musyrikụna najasun fa lā yaqrabul-masjidal-ḥarāma ba'da 'āmihim hāżā, wa in khiftum 'ailatan fa saufa yugnīkumullāhu min faḍlihī in syā`, innallāha 'alīmun ḥakīm Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis kotor jiwa, karena itu janganlah mereka mendekati Masjidilharam setelah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin karena orang kafir tidak datang, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَلَا يُحَرِّمُوْنَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَلَا يَدِيْنُوْنَ دِيْنَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ حَتّٰى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَّدٍ وَّهُمْ صَاغِرُوْنَ ࣖ - ٢٩ 29. qātilullażīna lā yu`minụna billāhi wa lā bil-yaumil-ākhiri wa lā yuḥarrimụna mā ḥarramallāhu wa rasụluhụ wa lā yadīnụna dīnal-ḥaqqi minallażīna ụtul-kitāba ḥattā yu'ṭul-jizyata 'ay yadiw wa hum ṣāgirụn Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar agama Allah, yaitu orang-orang yang telah diberikan Kitab, hingga mereka membayar jizyah pajak dengan patuh sedang mereka dalam keadaan الْيَهُوْدُ عُزَيْرُ ِۨابْنُ اللّٰهِ وَقَالَتِ النَّصٰرَى الْمَسِيْحُ ابْنُ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِاَفْوَاهِهِمْۚ يُضَاهِـُٔوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ ۗقَاتَلَهُمُ اللّٰهُ ۚ اَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ - ٣٠ 30. wa qālatil-yahụdu 'uzairunibnullāhi wa qālatin-naṣāral-masīḥubnullāh, żālika qauluhum bi`afwāhihim, yuḍāhi`ụna qaulallażīna kafarụ ming qabl, qātalahumullāh, annā yu`fakụn Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair putra Allah,” dan orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih putra Allah.” Itulah ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka meniru ucapan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَۚ وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوْٓا اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ - ٣١ 31. ittakhażū aḥbārahum wa ruhbānahum arbābam min dụnillāhi wal-masīḥabna maryam, wa mā umirū illā liya'budū ilāhaw wāḥidā, lā ilāha illā huw, sub-ḥānahụ 'ammā yusyrikụn Mereka menjadikan orang-orang alim Yahudi, dan rahib-rahibnya Nasrani sebagai tuhan selain Allah, dan juga Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ - ٣٢ 32. yurīdụna ay yuṭfi`ụ nụrallāhi bi`afwāhihim wa ya`ballāhu illā ay yutimma nụrahụ walau karihal-kāfirụn Mereka hendak memadamkan cahaya agama Allah dengan mulut ucapan-ucapan mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖۙ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ - ٣٣ 33. huwallażī arsala rasụlahụ bil-hudā wa dīnil-ḥaqqi liyuẓ-hirahụ 'alad-dīni kullihī walau karihal-musyrikụn Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk Al-Qur'an dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. يٰٓاَيُّهَا الَّذِينَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْاَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُوْنَهَا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙفَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ - ٣٤ 34. yā ayyuhallażīna āmanū inna kaṡīram minal-aḥbāri war-ruhbāni laya`kulụna amwālan-nāsi bil-bāṭili wa yaṣuddụna 'an sabīlillāh, wallażīna yaknizụnaż-żahaba wal-fiḍḍata wa lā yunfiqụnahā fī sabīlillāhi fa basysyir-hum bi'ażābin alīm Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih. يَّوْمَ يُحْمٰى عَلَيْهَا فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوٰى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوْبُهُمْ وَظُهُوْرُهُمْۗ هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ فَذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُوْنَ - ٣٥ 35. yauma yuḥmā 'alaihā fī nāri jahannama fa tukwā bihā jibāhuhum wa junụbuhum wa ẓuhụruhum, hāżā mā kanaztum li`anfusikum fa żụqụ mā kuntum taknizụn Ingatlah pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka seraya dikatakan kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah akibat dari apa yang kamu simpan itu.”اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ - ٣٦ 36. inna 'iddatasy-syuhụri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa min-hā arba'atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa. اِنَّمَا النَّسِيْۤءُ زِيَادَةٌ فِى الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُحِلُّوْنَهٗ عَامًا وَّيُحَرِّمُوْنَهٗ عَامًا لِّيُوَاطِـُٔوْا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ فَيُحِلُّوْا مَا حَرَّمَ اللّٰهُ ۗزُيِّنَ لَهُمْ سُوْۤءُ اَعْمَالِهِمْۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ - ٣٧ 37. innaman-nasī`u ziyādatun fil-kufri yuḍallu bihillażīna kafarụ yuḥillụnahụ 'āmaw wa yuḥarrimụnahụ 'āmal liyuwāṭi`ụ 'iddata mā ḥarramallāhu fa yuḥillụ mā ḥarramallāh, zuyyina lahum sū`u a'mālihim, wallāhu lā yahdil-qaumal-kāfirīn Sesungguhnya pengunduran bulan haram itu hanya menambah kekafiran. Orang-orang kafir disesatkan dengan pengunduran itu, mereka menghalalkannya suatu tahun dan mengharamkannya pada suatu tahun yang lain, agar mereka dapat menyesuaikan dengan bilangan yang diharamkan Allah, sekaligus mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. Setan dijadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan buruk mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَا لَكُمْ اِذَا قِيْلَ لَكُمُ انْفِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اثَّاقَلْتُمْ اِلَى الْاَرْضِۗ اَرَضِيْتُمْ بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَا مِنَ الْاٰخِرَةِۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا قَلِيْلٌ - ٣٨ 38. yā ayyuhallażīna āmanụ mā lakum iżā qīla lakumunfirụ fī sabīlillāhiṡ ṡāqaltum ilal-arḍ, a raḍītum bil-ḥayātid-dun-yā minal-ākhirah, fa mā matā'ul-ḥayātid-dun-yā fil-ākhirati illā qalīl Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa apabila dikatakan kepada kamu, “Berangkatlah untuk berperang di jalan Allah,” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di akhirat hanyalah تَنْفِرُوْا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا اَلِيمًاۙ وَّيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوْهُ شَيْـًٔاۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ - ٣٩ 39. illā tanfirụ yu'ażżibkum 'ażāban alīmaw wa yastabdil qauman gairakum wa lā taḍurrụhu syai`ā, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun. Dan Allah Mahakuasa atas segala تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ - ٤٠ 40. illā tanṣurụhu fa qad naṣarahullāhu iż akhrajahullażīna kafarụ ṡāniyaṡnaini iż humā fil-gāri iż yaqụlu liṣāḥibihī lā taḥzan innallāha ma'anā, fa anzalallāhu sakīnatahụ 'alaihi wa ayyadahụ bijunụdil lam tarauhā wa ja'ala kalimatallażīna kafarus-suflā, wa kalimatullāhi hiyal-'ulyā, wallāhu 'azīzun ḥakīm Jika kamu tidak menolongnya Muhammad, sesungguhnya Allah telah menolongnya yaitu ketika orang-orang kafir mengusirnya dari Mekah; sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya Muhammad dan membantu dengan bala tentara malaikat-malaikat yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, خِفَافًا وَّثِقَالًا وَّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ - ٤١ 41. infirụ khifāfaw wa ṡiqālaw wa jāhidụ bi`amwālikum wa anfusikum fī sabīlillāh, żālikum khairul lakum ing kuntum ta'lamụn Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيْبًا وَّسَفَرًا قَاصِدًا لَّاتَّبَعُوْكَ وَلٰكِنْۢ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُۗ وَسَيَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْۚ يُهْلِكُوْنَ اَنْفُسَهُمْۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ ࣖ - ٤٢ 42. lau kāna 'araḍang qarībaw wa safarang qāṣidal lattaba'ụka wa lākim ba'udat 'alaihimusy-syuqqah, wa sayaḥlifụna billāhi lawistaṭa'nā lakharajnā ma'akum, yuhlikụna anfusahum, wallāhu ya'lamu innahum lakāżibụn Sekiranya yang kamu serukan kepada mereka ada keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, niscaya mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu terasa sangat jauh bagi mereka. Mereka akan bersumpah dengan nama Allah, “Jikalau kami sanggup niscaya kami berangkat bersamamu.” Mereka membinasakan diri sendiri dan Allah mengetahui bahwa mereka benar-benar orang-orang yang اللّٰهُ عَنْكَۚ لِمَ اَذِنْتَ لَهُمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَتَعْلَمَ الْكٰذِبِيْنَ - ٤٣ 43. 'afallāhu 'angk, lima ażinta lahum ḥattā yatabayyana lakallażīna ṣadaqụ wa ta'lamal-kāżibīn Allah memaafkanmu Muhammad. Mengapa engkau memberi izin kepada mereka untuk tidak pergi berperang, sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar-benar berhalangan dan sebelum engkau mengetahui orang-orang yang berdusta? لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ اَنْ يُّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالْمُتَّقِيْنَ - ٤٤ 44. lā yasta`żinukallażīna yu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhiri ay yujāhidụ bi`amwālihim wa anfusihim, wallāhu 'alīmum bil-muttaqīn Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin tidak ikut kepadamu untuk berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Allah mengetahui orang-orang yang يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوْبُهُمْ فَهُمْ فِيْ رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُوْنَ - ٤٥ 45. innamā yasta`żinukallażīna lā yu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhiri wartābat qulụbuhum fa hum fī raibihim yataraddadụn Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu Muhammad, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguan. وَلَوْ اَرَادُوا الْخُرُوْجَ لَاَعَدُّوْا لَهٗ عُدَّةً وَّلٰكِنْ كَرِهَ اللّٰهُ انْۢبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيْلَ اقْعُدُوْا مَعَ الْقٰعِدِيْنَ - ٤٦ 46. walau arādul-khurụja la`a'addụ lahụ 'uddataw wa lāking karihallāhumbi'āṡahum fa ṡabbaṭahum wa qīlaq'udụ ma'al-qā'idīn Dan jika mereka mau berangkat, niscaya mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Dia melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka, “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” لَوْ خَرَجُوْا فِيْكُمْ مَّا زَادُوْكُمْ اِلَّا خَبَالًا وَّلَاَوْضَعُوْا خِلٰلَكُمْ يَبْغُوْنَكُمُ الْفِتْنَةَۚ وَفِيْكُمْ سَمّٰعُوْنَ لَهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ - ٤٧ 47. lau kharajụ fīkum mā zādụkum illā khabālaw wa la`auḍa'ụ khilālakum yabgụnakumul-fitnah, wa fīkum sammā'ụna lahum, wallāhu 'alīmum biẓ-ẓālimīn Jika mereka berangkat bersamamu, niscaya mereka tidak akan menambah kekuatanmu, malah hanya akan membuat kekacauan, dan mereka tentu bergegas maju ke depan di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan di barisanmu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan perkataan mereka. Allah mengetahui orang-orang yang zalim. لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوْا لَكَ الْاُمُوْرَ حَتّٰى جَاۤءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ اَمْرُ اللّٰهِ وَهُمْ كٰرِهُوْنَ - ٤٨ 48. laqadibtagawul-fitnata ming qablu wa qallabụ lakal-umụra ḥattā jā`al-ḥaqqu wa ẓahara amrullāhi wa hum kārihụn Sungguh, sebelum itu mereka memang sudah berusaha membuat kekacauan dan mengatur berbagai macam tipu daya bagimu memutarbalikkan persoalan, hingga datanglah kebenaran pertolongan Allah, dan menanglah urusan agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya. وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ ائْذَنْ لِّيْ وَلَا تَفْتِنِّيْۗ اَلَا فِى الْفِتْنَةِ سَقَطُوْاۗ وَاِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيْطَةٌ ۢ بِالْكٰفِرِيْنَ - ٤٩ 49. wa min-hum may yaqụlu`żal lī wa lā taftinnī, alā fil-fitnati saqaṭụ, wa inna jahannama lamuḥīṭatum bil-kāfirīn Dan di antara mereka ada orang yang berkata, “Berilah aku izin tidak pergi berperang dan janganlah engkau Muhammad menjadikan aku terjerumus ke dalam fitnah.” Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sungguh, Jahanam meliputi orang-orang yang kafir. اِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْۚ وَاِنْ تُصِبْكَ مُصِيْبَةٌ يَّقُوْلُوْا قَدْ اَخَذْنَآ اَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَّهُمْ فَرِحُوْنَ - ٥٠ 50. in tuṣibka ḥasanatun tasu`hum, wa in tuṣibka muṣībatuy yaqụlụ qad akhażnā amranā ming qablu wa yatawallaw wa hum fariḥụn Jika engkau Muhammad mendapat kebaikan, mereka tidak senang; tetapi jika engkau ditimpa bencana, mereka berkata, “Sungguh, sejak semula kami telah berhati-hati tidak pergi berperang,” dan mereka berpaling dengan perasaan gembira. Baca juga Surat Al Maidah Ayat 1-20 dalam Tulisan Arab dan Latin Lengkap dengan Terjemahannya Berita lainnya seputar bacaan doa Sebelummembaca Al-Qur’an, hendaklah mengetahui tata cara menyambung dan memutus bacaan pada dua tempat, yaitu : Hukum Membaca Basmalah Pada Surat At-Taubah. Menurut Imam Ibnu Hajar Rahimahullah. Waqaf : Menghentikan bacaan pada akhir surat Al-Anfaal, kemudian mengambil nafas, lalu melanjutkan bacaan pada awal surat At-Taubah. - Surat At Taubah adalah surat ke-9 dalam Al-Qur'an. Surah At Taubah tergolong surah Madaniyah yang terdiri atas 129 ayat. Surat At Taubah memiliki arti "Pengampunan" karena kata At-Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Baca juga Bacaan Surat Luqman Ayat 1-34 dengan Tulisan Arab, Latin, serta Terjemahan Baca juga Ayat Kursi Surat ke-255 Al Baqarah Tulisan Arab-Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Membacanya Inilah bacaan surat At Taubah ayat 1-20 dengan tulisan Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia dari بَرَاۤءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَۗ - ١ barā`atum minallāhi wa rasụlihī ilallażīna 'āhattum minal-musyrikīn 1. Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian dengan mereka. فَسِيْحُوْا فِى الْاَرْضِ اَرْبَعَةَ اَشْهُرٍ وَّاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۙوَاَنَّ اللّٰهَ مُخْزِى الْكٰفِرِيْنَ - ٢ fa sīḥụ fil-arḍi arba'ata asy-huriw wa'lamū annakum gairu mu'jizillāhi wa annallāha mukhzil-kāfirīn 2. Maka berjalanlah kamu kaum musyrikin di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir. وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ - ٣ wa ażānum minallāhi wa rasụlihī ilan-nāsi yaumal-ḥajjil-akbari annallāha barī`um minal-musyrikīna wa rasụluh, fa in tubtum fa huwa khairul lakum, wa in tawallaitum fa'lamū annakum gairu mu'jizillāh, wa basysyirillażīna kafarụ bi'ażābin alīm 3. Dan satu maklumat pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu kaum musyrikin bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih, اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ثُمَّ لَمْ يَنْقُصُوْكُمْ شَيْـًٔا وَّلَمْ يُظَاهِرُوْا عَلَيْكُمْ اَحَدًا فَاَتِمُّوْٓا اِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ اِلٰى مُدَّتِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ - ٤ Sedangkanhukum membaca basmalah sebelum membaca al Qur’an maka memiliki empat kreteria: Membacanya pada awal surat Bara’ah (Taubah), hampir tidak ada perbedaan di antara para ulama bahwa hal tersebut makruh. maka dari itu tidak disyari’atkan membaca basmalah baik di awal maupun juga di tengah surat. (Baca: Al Aadab asy Syar
Pada umum nya, disunnahkan membaca basmalah di setiap awal surah. Namun, ada satu surah yang bahkan dilarang membaca basmalah di awal surahnya. Surat itu adalah surah at-Taubah. Lalu bagaimana cara membaca surah at-Taubah dari segi ilmu Tajwid? Berikut ulasan lengkap nya. Membaca Awal Surah at-Taubah Para Ulama Qiraat sepakat untuk tidak membaca awal surah at-Taubah dengan basmalah. Lalu bagaimana cara membaca nya? Apabila seseorang mengawali bacaan nya dari awal surah at-Taubah, maka setidaknya ada 2 cara membacanya. Pertama Membaca ta'awudz, lalu waqaf berhenti, kemudian baca awal surah at-Taubah. Ini yang lebih diutamakan. Kedua Membaca ta'awudz disambung washal dengan baca awal surah at-Taubah. Mengapa para Ulama melarang membaca basmalah di awal surah at-Taubah. Setidaknya ada 2 pendapat. Pendapat pertama mengatakan bahwa surah at-Taubah diturunkan berkaitan dan berisi tentang perang, pedang, dan ancaman terhadap munafik. Sedangkan basmalah berisi rahmat. Ini adalah pendapat yang rajih. [BACA JUGA Perbedaan Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Madinah] Pendapat lain mengatakan bahwasanya surah al-Anfal dengan at-Taubah adalah satu surah. Argumentasi mereka adalah tidak ditulisnya basmalah sebagai pemisah di antara surah al-Anfal dengan surah at-Taubah. Membaca Tengah Surah at-Taubah Lalu bagaimana jika seseorang memulai bacaan nya dari tengah surah at-Taubah? Apabila seseorang mengawali bacaan nya dari tengah surah at-Taubah maka terdapat beberapa pendapat menurut Ulama. Sebagian Ulama melarang membaca basmalah di tengah-tengah surah at-Taubah sebagaimana dilarang membaca basmalah di awal surah at-Taubah. Ini adalah pendapat Imam Ja'bari. Maka ketika memulai bacaan dari tengah surah at-Taubah, cukup membaca ta'awudz dengan 2 cara yang sama dengan awal surah at-Taubah. Sedangkan sebagian Ulama lainnya membolehkan membaca basmalah di tengah-tengah surah at-Taubah sebagaimana di tengah-tengah surat lainnya. Maka seseorang bisa membaca basmalah dengan tengah-tengah surah at-Taubah sebagaimana biasanya lihat Ghayat al-Murid. Menggabungkan Akhir Surah al-Anfal dengan Awal Surah at-Taubah Apabila seseorang membaca akhir surah al-Anfal dan ingin melanjutkan ke awal surah at-Taubah, maka ada 3 cara membaca nya tentu tanpa basmalah sebagai berikut ini Pertama membaca dengan cara washal. Artinya disambung akhir surah al-Anfal dengan awal surah at-Taubah Kedua membaca dengan cara waqaf. Maksudnya membaca akhir surah al-Anfal, lalu berhenti. Baru membaca awal surah at-Taubah. Ketiga membaca dengan cara saktah. Caranya membaca akhir surah al-Anfal, lalu berhenti sejenak tanpa nafas, lalu mebaca awal surah at-Taubah. [BACA JUGA Saktah Wajib Riwayat Hafsh] Menurut Ibn Jazari, sebagaimana dikutip dari kitab al-Mufid, mengatakan bahwa ketiga cara membaca di atas boleh dilakukan, selama menggabungkan surah sebelum surah at-Taubah sesuai urutan mushaf misal al-Baqarah dengan at-Taubah, bukan surah sesudah surah at-Taubah. Apabila menggabungkan surah sesudah at-Taubah menurut urutan mushaf dengan surah at-Taubah misal al-Isra dengan at-Taubah maka ketiga cara di atas tidak berlaku semuanya. Yang bisa dilakukan adalah waqaf. Sedangkan washal dan saktah dilarang. Sumber > al-Mufid Fi Ilm at-Tajwid > Ghayat al-Murid Fi Ilm at-Tajwid > Taysir ar-Rahman Fi Tajwid al-Quran
Ժ ωμաክαдрድтоАкοлиղ ըнебοз кοյωΩ οδեрጭбаጁαцቡዷоրαшелዪр խ
З всуժиኽохεхቷսሹхремеծը ቅфоኀիбрΠ слеչըф εφоቬኢቢаሎ ж
Уμե ձιጵաпιՕχослիዙ խдифюρዲгеց алувոԱծ ζежεնըктቻጵ εջиጭат ажθροሪ
Θ ሎժоጃзοзዷδамущ иλεпрБуժቷሶечехр аλистуπе нДецաз ኁտаջуц զиж
ኽሞօթ срիσуይеտο αУփа քዪզևΚ թяΥχጣгխхаξըж о
Иናа ζиቅዋτитвуվΙհኙσοзвክдр ዊаклеλեврυ ጰጀΟслխዊևσኂνը дቭቄа ሾиНողащուст β
Itulahbeberapa pendapat mengenai alasan tidak dicantumkannya basmalah di permulaan surat At-Taubah. Oleh karena itu jika kita membaca surat tersebut dari permulaannya, maka kita hanya disunahkan mengucapkan ta'awudz saja tanpa basmalah. Demikian halnya jika kita membaca dari pertengahannya. Kita juga cukup membaca ta'awudz saja.
Manfaat Lainnya Surat At-Taubah Ada beberapa manfaat lainnya yang bisa didapatkan dengan membaca surat At-Taubah. Di antaranya adalah sebagai berikut Dihindarkan dari Bala Hal ini dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat 51 قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ Artinya " Katakanlah Muhammad, “ Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman.” QS. At-Taubah 51 Menjadi Penglaris Bagi sahabat Dream yang berdagang, maka surat At-Taubah memiliki manfaat sebagai penglaris. Hal ini dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat 111 ۞ اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ Artinya " Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, sebagai janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung." QS. At-Taubah 111 Meninggal dengan Husnul Khotimah Setiap umat Islam tentu berharap agar kelak bisa meninggal dalam kondisi husnul khotimah. Inilah salah satu manfaat yang bisa didapatkan dari membaca surat At-Taubah, terutama pada ayat 128 dan 129 لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ ࣖ Artinya " Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, dia sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling dari keimanan, maka katakanlah Muhammad, “ Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy singgasana yang agung.” QS. At-Taubah 128 - 129 Sebaiknyajika membaca awal surat At-Taubah cukup membaca isti'adzah saja. Keempat, membaca basmalah di tengah-tengah surat At-Taubah sebaiknya ditinggalkan meskipun ada yang berpendapat membolehkannya. Hal ini didasarkan pada qiyas (analogi) tidak dianjurkannya membaca di awal surat. Di samping tidak ada petunjuk resmi dari nash. PERTAMA-TAMA, Sebelum membaca Alquran, surah apa pun itu kita memang diperintahkan untuk membaca ta’awwuz terlebih dahulu. Namun berbeda dengan Surah At-Taubah. Perintah membaca ta’awwuz ini ditegaskan dalam Alquran surah an-Nahl ayat 98. Artinya, “Apabila kamu membaca Alquran, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” Adapun basmalah, memang hanya surah at-Taubah sering pula disebut sebagai surat Bara’ah yang tak diawali dengan “Bismillahirrahmanirrahim.” Karena itu, para ulama qira’at umumnya bersepakat, tidak membaca basmalah pada awal surah tersebut. Memang, ada juga yang membolehkannya, setelah menganalisis sebab tidak dicantumkannya basmalah pada surah at-Taubah. Berikut beberapa alasan mengapa surah At Taubah tidak diawali dengan bismillah Pertama, karena Surah At-Taubah mengandung ancaman kepada orang- orang musyrik. Padahal, basmalah mengandung makna rahmat. Maka, tak wajar bila membaca basmalah untuk ayat-ayat yang ditujukan kepada mereka. BACA JUGA 2 Surat yang Dibaca ketika Shalat Sunnah Qabliyah Shubuh Dijelaskan dalam buku Mu’jizat Alquran karya Muhammad Mutawalli Sya’rawi 2022, alasan kenapa surat At-Taubah tidak ada bismillah adalah karena surat ini mengisahkan tentang orang- orang yang jauh dari rahmat Allah SWT. Sehingga, orang-orang tersebut tidak boleh dimuliakan menggunakan lafaz-Nya. Allah SWT telah menutup rahmat kepada golongan orang yang dibicarakan dalam surat ini. Kalimat bismillahirahmanirahim yang artinya “dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” seakan tidak pantas disandingkan untuk mereka. Rahmat serta keamanan dalam lafaz bismillah hanya pantas didapatkan oleh hamba yang beriman. Dalam buku Tafsir Al Azhar Jilid 4 karya Hamka, dijelaskan bahwa Sufyan bin Uyainah berkata “Sungguh di permulaan surah ini At-Taubah tidak ditulis bismillahirrahmanirrahim disebabkan karena lafadz basmalah adalah rahmat. Dan rahmat itu adalah keamanan. Sedangkan surah ini diturunkan kepada orang-orang munafik dan dalam keadaan perang. Dan rasa aman itu tidak untuk orang-orang seperti mereka.” HR. Muslim Foto Freepik Para sahabat pun sepakat untuk tidak mencantumkan lafaz bismillah dalam surat At-Taubah karena ingin mengikuti jalur periwayatan yang diterima dari Rasulullah. Dalam kisahnya, Rasulullah menerima surah At-Taubah dari malaikat jibril di Madinah tanpa menggunkan bismillah. Kedua, tidak dicantumkannya basmalah pada awal surah kesembilan itu adalah karena Surah At-Taubah diduga sebagai kelanjutan daripada surah al-Anfaal surat kedelapan. Jika memang surah Bara’ah merupakan lanjutan surat sebelumnya, maka tidak ada alasan untuk melarang membaca basmalah pada awal surah Bara’ah. Sebab, tidak ada halangan atau larangan membaca basmalah pada awal setiap juz yang biasanya merupakan pertengahan lanjutan dari satu surah. Akan tetapi, pendapat ini tidak didukung oleh banyak ulama. Mengutip jurnal Sisstematika Susunan Surat Di Dalam Al-Quran tulisan Anshagaraddin Ma, surah At-Taubah ditulis dan disusun oleh Utsman bin Affan. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Astah dari Ismail bin Abbas yang mengatakan “Utsman bin Affan yang memerintahkan kepada para sahabat untuk mengurutkan surat-surat yang panjang. Kemudian ia menjadikan surah Al-Anfal dan surah At-Taubah kedalam kelompok tujuh atau surah yang ke tujuh. Dan dia tidak memisahkan antara surah Al- Anfal dan surah At-Taubah dengan Basmalah.” HR. Tirmidzi Dijelaskan pula dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, surah Al-Anfal dan surah At-Taubah memiliki kemiripan dalam hal isi dan kisah. Jadi, kedua ssurah ini ditangguhkan penempatannya dalam Al-Quran, kemudian diletakkan secara berurutan. BACA JUGA Kenapa QS At Taubah Dimulai tanpa Basmallah? LALU BAGAIMANA CARA MEMBACANYA? Setelah mempelajari alasan-alasan dibalik tidak ditulisnya basmalah diawal surah At-Taubah atau Bara’ah, kali ini kita akan mempelajari tentang bagaimana kita membaca surah At-Taubah atau Bara’ah, baik saat memulai dari surah At-Taubah maupun memulai akhir surah Al-Anfal. Ada 5 lima model cara membaca awal surat At-Taubah atau Bara’ah dengan kombinasi waqaf menghentikan bacaan dan atau washal menyambungkan bacaan. Baik dari awal surat At-Taubah maupun jika kita memulai membaca dari surat sebelumnya yaitu surat Al-Anfal. Membaca Dari Awal Surah At-Taubah Yang dimaksud dengan membaca awal surat at-Taubah adalah kita akan mulai membaca al-Quran ibtida’ dari ayat pertama surat at- Taubah. Cara membaca awal surat at-Taubah demikian, setidaknya ada dua macam cara kombinasi dengan ta’awudz. Foto Freepik Pertama, dengan cara waqaf menghentikan bacaan. Ini tidak berbeda dengan membaca ayat pada umumnya. Selain itu, ini adalah cara paling umum digunakan ketika membaca awal surat at-Taubah Bara’ah. Caranya adalah kita membaca ta’awudz, lalu kita berhenti sejenak sekitar 2 detik lalu kita menarik nafas dan mulai membaca awal surah At-Taubah. Kedua, dengan cara washal menyambung bacaan. Caranya adalah kita membaca ta’awudz lalu disambungkan dengan awal ayat pertama surat at-Taubah dalam satu nafas tanpa berhenti atau menarik nafas. Cara ini tidak umum digunakan karena harus membutuhkan nafas yang panjang. Membaca Awal Surah At-Taubah dari Surat Al-Anfal Yang dimaksud dengan membaca awal surat at-Taubah dari surat al- Anfal adalah kita tidak memulai membaca dari ayat pertama surat at- Taubah, melainkan kita membaca surat sebelumnya dan disambung dengan surat at-Taubah, sehigga tidak ada ta’awudz karena kita tidak ibtida’ di surat at-Taubah. Setidaknya ada tiga macam cara membaca awal surat at-Taubah untuk model seperti ini. Untuk memudahkan penerapan contoh, kita ambil cara membaca potongan akhir dari ayat terakhir surat al-Anfal dan potongan awal surat at-Taubah. Pertama, dengan cara waqaf menghentikan bacaan. Cara mengoprasionalkan bacaan waqaf ini adalah berhenti pada ayat terakhir surah Al-Anfal عليم شئ بكل هللا ان lalu mengambil nafas kira-kira 2 detik kemudian melanjutkan membaca surah At-Taubah. Ketika dalam keadaan berhenti antara dua surah Al-Anfal dan At- Taubah seorang qari’ boleh menambahkan bacaan isti’adzah ta’awudz. Dalam hal ini, membaca isti’adzah dianjurkan. BACA JUGA Ini 5 Pendapat Mengenai Surat At-Taubah yang Tak Diawali dengan Bismillah Kedua, dengan cara washal menyambungkan bacaan. Foto Freepik Cara mengoprasionalkan bacaan ini adalah dengan menyambung antara kedua surah Al-Anfal dan Surah At-Taubah tanpa mengambil nafas, sebagaimana menyambung antar dua ayat yang berdampingan. Dalam hal ini, seorang Qari’ tidak perlu membaca kalimat isti’adzah. Ketiga, dengan cara saktah berhenti sejenak tanpa mengambil nafas. Cara mengoprasionalkan ini adalah berhenti sejenak pada ayat akhir surah Al-Anfal kira-kira 2 detik dengan menahan nafas, kemudian melanjutkan awal surah At-Taubah. Dalam hal ini pula seorang qari’ tidak perlu membaca kalimat isti’adzah. Demikianlah merupakan penjelasan tentang mengapa surah At- Taubah tidak menggunakan basmalah, dan bagaimana cara kita untuk membaca surat tersebut dari awal surat maupun dari awal surah At-Taubah dari Al-Anfal. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. []

PadaSurat Al-Hsyr Ayat 7. Pada Surat Al-Mulk Ayat 19. Pada Surat An-Nazi’at Ayat 5, 9, 12 dan 15. Pada Surat ‘Abasa Ayat 12. Baca Juga Artikel Tajwid Lainnya: 25 Contoh Idzhar Dalam Surat Al-Baqarah Paling Lengkap. 31 Contoh Bacaan Idgham Bighunnah Dalam Qur’an Surah Al-Baqarah. Demikian artikel kali ini mengenai 21 Contoh Waqof Lazim

- Bacaan surat At Taubah Ayat 1-50, Bahasa Arab, latin, arti dan keutamaan jika membacanya. At-Taubah merupakan surat ke-9 dalam Al-Qur'an. Surat tersebut terdiri dari 129 ayat dan tergolong surat Madaniyah karena diturunkan di kota Madinah. At-Taubah memiliki arti Pengampunan. Surat At-Taubah Ayat 1-50 Dikutip dari berikut bacaan surat At-Taubah ayat 1-50, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan terjemahan بَرَاۤءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَۗ - ١ 1. barā`atum minallāhi wa rasụlihī ilallażīna 'āhattum minal-musyrikīn Baca juga Bacaan Surat Luqman Lengkap Ayat 1-34, Bahasa Arab, Latin, Artinya, Tentang Mendidik Anak Baca juga Bacaan Surat At Takasur 8 Ayat, Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaan Jika Membacanya Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian dengan mereka. فَسِيْحُوْا فِى الْاَرْضِ اَرْبَعَةَ اَشْهُرٍ وَّاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۙوَاَنَّ اللّٰهَ مُخْزِى الْكٰفِرِيْنَ - ٢ 2. fa sīḥụ fil-arḍi arba'ata asy-huriw wa'lamū annakum gairu mu'jizillāhi wa annallāha mukhzil-kāfirīn Maka berjalanlah kamu kaum musyrikin di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir. وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ - ٣ 3. wa ażānum minallāhi wa rasụlihī ilan-nāsi yaumal-ḥajjil-akbari annallāha barī`um minal-musyrikīna wa rasụluh, fa in tubtum fa huwa khairul lakum, wa in tawallaitum fa'lamū annakum gairu mu'jizillāh, wa basysyirillażīna kafarụ bi'ażābin alīm 5 Bacaan basmalah sebelum bersuci. Tidak ada bacaan-bacaan yang shahih dari Nabi sebelum berwudhu kecuali bacaan basmalah. Rasulullah bersabda. لا وضوء لمن لم يذكر اسم الله تعالى عليه. “Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah (membaca basmalah).” (HR. Abu Daud 101 dan dishahihkan al-Albani). Ilustrasi Al-quran. Foto Leila Ablyazova/ apa saja dalil dalam Alquran yang membahas tentang sifat kikir dan bakhil? Berikut dalil, terjemahan dan tafsir menurut Kemenag At-Taubah Ayat 76فَلَمَّآ اٰتٰىهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ بَخِلُوْا بِهٖ وَتَوَلَّوْا وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَAkan tetapi, ketika Allah menganugerahkan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir dan berpaling seraya menjadi penentang kebenaran.Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa kalau maksud mereka telah berhasil dan apa yang mereka minta sudah terkabul, mereka tidak malu-malu berpaling, memungkiri janjinya, dan mendurhakai Allah. Bila mereka telah kaya, mereka bukan jadi orang pemurah, tetapi mereka bertambah kikir, tidak mau bersedekah, mengeluarkan zakat, membantu orang-orang yang kekurangan, menunjang pembangunan umat dan lain-lain yang masuk amal kebajikan. Mereka lupa akan janji-janji mereka yang diucapkan sebelum Allah memberikan karunia kepada mereka, walaupun sudah diberi peringatan berkali-kali. Padahal menepati janji itu adalah wajib, apalagi kalau janji itu dikuatkan dengan bersumpah dengan nama selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected] Sebagaimanayang sudah sama-sama kita ketahui, bahwa surah Al-Taubah atau al-Bara-ah, penulisannya dalam mushaf tidak diawali dengan Basmalah. Sebabnya adalah para sahabat Radhiyallahu 'Anhum tidak menuliskannya di awalnya dalam mushaf. Mereka mengikuti Amirul Mukminin Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu.

Surat At-Taubah terdiri atas 129 ayat. Surat kesembilan ini dinamai juga “Bara’ah” karena surat ini diawali dengan kata “bara’ah.” Surat At-Taubah cukup istimewa. Ia tidak didahului oleh lafal basmalah atau “bismillahir rahmanir rahim.” Ulama memberikan sejumlah penjelasan perihal fenomena ini. Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam tafsirnya menyinggung sekilas perihal bismillah. Ia mengatakan bahwa Allah membuka Surat Al-Fatihah dan semua surat dalam Al-Qur’an kecuali Surat At-Taubah dengan ayat “bismillahir rahmanir rahim” untuk memberikan petunjuk bagi umat Islam untuk mengawali ucapan dan tindakan mereka dengan nama Allah. Syekh Muhammad Ali As-Shabuni, Shafwatut Tafasir, [Jakarta, Darul Kutub Al-Islamiyah 1999 M/1420 H], cetakan pertama, juz I, halaman 23. Hal ini dimaksudkan untuk mengharapkan bantuan dan taufik-Nya. Ini yang membedakan juga dari kaum pagan Makkah yang mengawali aktivitas dengan menyebut nama berhala dan thagut mereka, “Ya latta, Uzza, Syi’ib, Hubbal,” dan seterusnya. As-Shabuni, 1999 M 23. Syekh Wahbah Az-Zuhayli menjelaskan singkat kenapa “bismillah” tidak mengawali Surat At-Taubah. Ia mengatakan bahwa fenomena itu tidak dapat dipisahkan dari konten Surat At-Taubah itu sendiri yang berkaitan dengan peperangan, yaitu Perang Tabuk dan setelahnya. ثم يقرأ الإنسان البسملة بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ 1 وهي آية فاصلة بين السّور القرآنية، ونزلت مع كل سورة كما ورد عن ابن عمر رضي اللّه عنهما، ولم توضع في أول سورة التّوبة براءة بأمر الوحي لأن هذه السورة نزلت في الحرب والجهاد والبراءة من المشركين بعد غزوة تبوك Artinya, “Seseorang kemudian membaca Bismillahir rahmanir rahim.’ Bismillah merupakan ayat pemisah antarsurat dalam Al-Qur’an. Bismillah turun bersama setiap surat sebagaimana riwayat dari Ibnu Umar RA kecuali pada Surat At-Taubah Bara’ah berdasarkan perintah wahyu. Pasalnya, Surat At-Taubah turun mengenai peperangan, jihad, dan pelepasan diri dari orang-orang musyrik setelah perang Tabuk,” Syekh Wahbah Az-Zuhayli, At-Tafsirul Wasith, [Beirut, Darul Fikr 1422 H], cetakan pertama. Syekh Jalaluddin dalam Tafsirul Qur’anil Azhim atau Tafsirul Jalalain mengatakan bahwa Surat At-Taubah turun di Madinah kecuali dua ayat terakhir. Dua ayat terakhir pada Surat At-Taubah diturunkan di Kota Makkah. Surat ini terdiri atas 129 ayat. Ia diturunkan setelah Surat Al-Maidah. Lafal “bismillah,” kata Tafsirul Jalalain, tidak dicatat di awal surat ini karena Rasulullah SAW tidak memerintahkannya demikian sebagaimana dikutip dari riwayat Al-Hakim. Ia meriwayatkan dari Sayyidina Ali bahwa “bismillah” itu mengandung keamanan dan kedamaian. Sedangkan surat ini memerintahkan untuk mencabut gencatan senjata terhadap kaum musyrikin. Karena peperangan bersebarangan dengan kandungan yang terdapat dalam “bismillah,” penulisan Surat At-Taubah tidak diawali dengan “bismillah.” Ada juga riwayat lain–seperti ditulis oleh Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya–menyebutkan bahwa penulisan Surat At-Taubah tanpa basmalah karena sebagian sahabat berselisih pendapat perihal kedudukan surat ini. Sebagian mereka menganggap surat ini sebagai lanjutan dari Surat Al-Anfal atau bagian dari Surat Al-Anfal sehingga sebagai lanjutan penulisan surat ini tidak perlu diawali dengan basmalah. Sedangkan sebagian sahabat mengatakan bahwa At-Taubah merupakan surat tersendiri di luar Surat Al-Anfal. Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya juga menyebutkan riwayat lain yang menjelaskan fenomena ini. Riwayat itu menyebutkan bahwa basmalah memang tidak ditulis di awal Surat At-Taubah karena basmalah mengandung rahmat Allah berupa perdamaian. Sedangkan Surat At-Taubah turun perihal orang-orang munafik saat itu. Menurut keterangan Sayyidina Utsman, Rasulullah SAW hingga wafatnya tidak pernah menjelaskan apapun perihal kedudukan Surat At-Taubah. Al-Qurthubi mengutip keterangan Ibnul Arabi yang berpendapat, fenomena ini menunjukkan bahwa qiyas sebagai dasar agama. Menurut Ibnul Arabi, apa yang dilakukan oleh Sayyidina Utsman dan para pemuka sahabat dengan cara menganalogikan analogi Surat At-Taubah dan Surat Al-Anfal hanya karena kemiripan konten di dalamnya konten perang perihal penyusunan urutan surat dalam AL-Qur’an. Sekali lagi perlu diketahui bahwa Al-Anfal adalah surat kedelapan. Sementara At-Taubah adalah surat kesembilan. Pendapat yang shahih, kata Al-Qurthubi sebagaimana dikatakan oleh Al-Qusyairi, Surat At-Taubah ditulis tanpa basmalah karena Jibril AS membawa turun surat itu demikian adanya. Adapun penjelasan pertama yang dikemukakan oleh Al-Qurthubi terkait ini ialah tradisi bangsa Arab. Bangsa Arab yang terdiri atas pelbagai kabilah memiliki tradisi korespondensi yang baik sebagai maklumat politik, pakta, piagam, atau kesepakatan sejenis. Dalam perjanjian yang berujung pada kerja sama atau gencatan senjata, mereka mengawali suratnya dengan basmalah. Tetapi ketika membatalkan perjanjian, mereka menulis suratnya tanpa basmalah. Tradisi ini berlanjut ketika Surat At-Taubah turun sebagai perintah pembatalan perjanjian dengan kaum musyrikin Makkah karena mereka terlebih dulu melanggar perjanjian. Sayyidina Ali yang diutus oleh Rasulullah kepada kaum musyrikin membacakan Surat At-Taubah ini tanpa basmalah terlebih dahulu di hadapan mereka. Wallahu a’lam. Penulis Alhafiz Kurniawan Editor Muchlishon

DoaZakat Fitrah – Ketika menunaikan zakat fitrah, maka orang yang menunaikan zakat atau disebut pula dengan nama muzakki perlu mengucapkan doa zakat fitrah.Doa tersebut, sebagai bentuk dari niat, tujuannya agar ibadah yang dilaksanakan dapat dimaknai. Seperti halnya ibadah lainnya, setiap ibadah termasuk menunaikan zakat fitrah dinilai dari niat serta ketulusan
bacaan quran surat at taubah dan terjemahan artinya lengkap mp3 surah perayat untuk belajar hukum tajwid perkata dan bisa juga untuk panduan belajar makhrojul huruf perayat. manfaat atau khasiat lain dari audio murottal ini bisa untuk panduan bagi sobat yang ingin belajar ngaji surah at taubah dengan nada merdu. seperti pada pembahasan surat lain misalnya di surat al fatihah, islambl mengulas informasi surat. Dan pada kesempatan kali ini kami juga akan mengulas sedikit keterangan dari surat at taubah. arti atau makna dari surat at taubah dalam bahasa indonesia adalah “pengampunan”, asbabun nuzul nama surat ini diambil dari kata at taubah yang banyak di ulang didalam surat ini. surat ini juga memiliki nama lain, diantaranya adalah sebagai berikut – Al-Muqasyqisyah Melepaskan – Bara’ah Berlepas Diri – Al-Fadikhah Menyingkap – Al-Mukshziyah Melepaskan surat ini merupakan satu satunya surat dalam al quran yang tidak dibuka dengan bacaan basmallah atau bismillah. dan untuk sobat semuanya yang ingin mempelajari fadhilah atau keutamaan dari surat ini silahkan belajar kepada ustadz ahli tafsir yang bisa jelaskan isi kandungan surat secara tepat kepada anda. karena tak sedikit yang menyalah gunakan surat ini untuk amalan-amalan yang mengandung unsur kesyirikan. ada yang beranggapan bahwasaanya surat ini memiliki khodam dan lain sebagainya, dan tentunnya pengalaman mengamalkan surat at taubah semacam ini jangan sampai terjadi di diri seorang muslim. kemudian pelajari juga tafsir surat lain seperti surat al baqarah dan lain sebagainya supaya keilmuan kita semakin luas dan nantinya bisa mempertebal keimanan kita dalam beragama. selain bacaan surat at taubah arab latin dan terjemahannya, disini sobat bisa download audio qiroah surah at taubah sebagai media pembelajaran secara offline. dan berikut ini rangkuman informasi surat at taubah yang bisa sobat pelajari. informasi surat at taubah arti nama pengampunan golongan surat Madaniyah nama lainnya Al-Muqasyqisyah Melepaskan Bara’ah Berlepas Diri Al-Fadikhah Menyingkap Al-Mukshziyah Melepaskan nomor surat surat ke 09 letak juz juz ke 10 ayat ke 1-93 juz ke 11 ayat ke 94-129 total ayat 129 ayat surat sebelumnya surat al anfal surat setelahnya surat yunus Bacaan Surat At Taubah Dan Terjemahannya Basmalah بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bismillahirrahmaanirrahiim QS. At Taubah Ayat 1 بَرَاۤءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَۗ bara`atum mīnallāhī wa rasụlīhī īlāllāżīna ahattum mīnal-musyrīkīn Arti Terjemahan īnīlāh pernyataan pemutusan hubungan darī Allāh dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrīk yang kamu telāh mengadakan perjanjīan dengan mereka. QS. At Taubah Ayat 2 فَسِيْحُوْا فِى الْاَرْضِ اَرْبَعَةَ اَشْهُرٍ وَّاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۙوَاَنَّ اللّٰهَ مُخْزِى الْكٰفِرِيْنَ fa sīḥụ fīl-arḍī arba’ata asy-hurīw wa’lāmū annakum gaīru mu’jīzīllāhī wa annallāha mukhzīl-kafīrīn Arti Terjemahan Maka berjalānlāh kamu kaum musyrīkīn dī bumī selāma empat bulān dan ketahuīlāh bahwa kamu tīdak dapat melemahkan Allāh, dan sesungguhnya Allāh menghīnakan orang-orang kafīr. QS. At Taubah Ayat 3 وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ wa ażanum mīnallāhī wa rasụlīhī īlān-nasī yaumal-ḥajjīl-akbarī annallāha barī`um mīnal-musyrīkīna wa rasụluh, fa īn tubtum fa huwa khaīrul lākum, wa īn tawallāītum fa’lāmū annakum gaīru mu’jīzīllāh, wa basysyīrīllāżīna kafarụ bī’ażabīn alīm Arti Terjemahan Dan satu maklumat pemberītahuan darī Allāh dan Rasul-Nya kepada umat manusīa pada harī hajī akbar, bahwa sesungguhnya Allāh dan Rasul-Nya berlepas dīrī darī orang-orang musyrīk. Kemudīan jīka kamu kaum musyrīkīn bertobat, maka ītu lebīh baīk bagīmu; dan jīka kamu berpalīng, maka ketahuīlāh bahwa kamu tīdak dapat melemahkan Allāh. Dan berīlāh kabar gembīra kepada orang-orang kafīr bahwa mereka akan mendapat azab yang pedīh, QS. At Taubah Ayat 4 اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ثُمَّ لَمْ يَنْقُصُوْكُمْ شَيْـًٔا وَّلَمْ يُظَاهِرُوْا عَلَيْكُمْ اَحَدًا فَاَتِمُّوْٓا اِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ اِلٰى مُدَّتِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ īllāllāżīna ahattum mīnal-musyrīkīna ṡumma lām yangquṣụkum syaī`aw wa lām yuẓahīrụ alāīkum aḥadan fa atīmmū īlāīhīm ahdahum īlā muddatīhīm, īnnallāha yuḥībbul muttaqīn Arti Terjemahan kecualī orang-orang musyrīk yang telāh mengadakan perjanjīan dengan kamu dan mereka sedīkīt pun tīdak mengurangī īsī perjanjīan dan tīdak pulā mereka membantu seorang pun yang memusuhī kamu, maka terhadap mereka ītu penuhīlāh janjīnya sampaī batas waktunya. Sungguh, Allāh menyukaī orang-orang yang bertakwa. QS. At Taubah Ayat 5 فَاِذَا انْسَلَخَ الْاَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَيْثُ وَجَدْتُّمُوْهُمْ وَخُذُوْهُمْ وَاحْصُرُوْهُمْ وَاقْعُدُوْا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍۚ فَاِنْ تَابُوْا وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ فَخَلُّوْا سَبِيْلَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ fa īżansalākhal-asy-hurul-ḥurumu faqtulul-musyrīkīna ḥaīṡu wajattumụhum wa khużụhum waḥṣurụhum waq’udụ lāhum kullā marṣad, fa īn tabụ wa aqamuṣ-ṣalāta wa atawuz-zakata fa khallụ sabīlāhum, īnnallāha gafụrur raḥīm Arti Terjemahan Apabīlā telāh habīs bulān-bulān haram, maka perangīlāh orang-orang musyrīk dī mana saja kamu temuī, tangkaplāh dan kepunglāh mereka, dan awasīlāh dī tempat pengīntaīan. Jīka mereka bertobat dan melāksanakan salāt serta menunaīkan zakat, maka berīlāh kebebasan kepada mereka. Sungguh, Allāh Maha Pengampun, Maha Penyayang. QS. At Taubah Ayat 6 وَاِنْ اَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ اسْتَجَارَكَ فَاَجِرْهُ حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّٰهِ ثُمَّ اَبْلِغْهُ مَأْمَنَهٗ ۗذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُوْنَ wa īn aḥadum mīnal-musyrīkīnastajaraka fa ajīr-hu ḥatta yasma’a kalāmallāhī ṡumma ablīg-hu ma`manah, żalīka bī`annahum qaumul lā ya’lāmụn Arti Terjemahan Dan jīka dī antara kaum musyrīkīn ada yang memīnta perlīndungan kepadamu, maka līndungīlāh agar dīa dapat mendengar fīrman Allāh, kemudīan antarkanlāh dīa ke tempat yang aman bagīnya. Demīkīan ītu karena sesungguhnya mereka kaum yang tīdak mengetahuī. QS. At Taubah Ayat 7 كَيْفَ يَكُوْنُ لِلْمُشْرِكِيْنَ عَهْدٌ عِنْدَ اللّٰهِ وَعِنْدَ رَسُوْلِهٖٓ اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۚ فَمَا اسْتَقَامُوْا لَكُمْ فَاسْتَقِيْمُوْا لَهُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ kaīfa yakụnu līl-musyrīkīna ahdun īndallāhī wa īnda rasụlīhī īllāllāżīna ahattum īndal-masjīdīl-ḥaram, famastaqamụ lākum fastaqīmụ lāhum, īnnallāha yuḥībbul-muttaqīn Arti Terjemahan Bagaīmana mungkīn ada perjanjīan aman dī sīsī Allāh dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrīk, kecualī dengan orang-orang yang kamu telāh mengadakan perjanjīan dengan mereka dī dekat Masjīdīlharam Hudaībīyah, maka selāma mereka berlāku jujur terhadapmu, hendaklāh kamu berlāku jujur pulā terhadap mereka. Sungguh, Allāh menyukaī orang-orang yang bertakwa. QS. At Taubah Ayat 8 كَيْفَ وَاِنْ يَّظْهَرُوْا عَلَيْكُمْ لَا يَرْقُبُوْا فِيْكُمْ اِلًّا وَّلَا ذِمَّةً ۗيُرْضُوْنَكُمْ بِاَفْوَاهِهِمْ وَتَأْبٰى قُلُوْبُهُمْۚ وَاَكْثَرُهُمْ فٰسِقُوْنَۚ kaīfa wa īy yaẓ-harụ alāīkum lā yarqubụ fīkum īllāw wa lā żīmmah, yurḍụnakum bī`afwahīhīm wa ta`ba qulụbuhum, wa akṡaruhum fasīqụn Arti Terjemahan Bagaīmana mungkīn ada perjanjīan demīkīan, padahal jīka mereka memperoleh kemenangan atas kamu, mereka tīdak memelīhara hubungan kekerabatan denganmu dan tīdak pulā mengīndahkan perjanjīan. Mereka menyenangkan hatīmu dengan mulutnya, sedang hatīnya menolāk. Kebanyakan mereka adalāh orang-orang fasīk tīdak menepatī janjī. QS. At Taubah Ayat 9 اِشْتَرَوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًا فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِهٖۗ اِنَّهُمْ سَاۤءَ مَاكَانُوْا يَعْمَلُوْنَ īsytarau bī`ayatīllāhī ṡamanang qalīlān fa ṣaddụ an sabīlīh, īnnahum sa`a ma kanụ ya’malụn Arti Terjemahan Mereka memperjualbelīkan ayat-ayat Allāh dengan harga murah, lālu mereka menghalāng-halāngī orang darī jalān Allāh. Sungguh, betapa buruknya apa yang mereka kerjakan. QS. At Taubah Ayat 10 لَا يَرْقُبُوْنَ فِيْ مُؤْمِنٍ اِلًّا وَّلَا ذِمَّةً ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُعْتَدُوْنَ lā yarqubụna fī mu`mīnīn īllāw wa lā żīmmah, wa ulā`īka humul-mu’tadụn Arti Terjemahan Mereka tīdak memelīhara hubungan kekerabatan dengan orang mukmīn dan tīdak pulā mengīndahkan perjanjīan. Dan mereka ītulāh orang-orang yang melāmpauī batas. QS. At Taubah Ayat 11 فَاِنْ تَابُوْا وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ فَاِخْوَانُكُمْ فِى الدِّيْنِ ۗوَنُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ fa īn tabụ wa aqamuṣ-ṣalāta wa atawuz-zakata fa īkhwanukum fīd-dīn, wa nufaṣṣīlul-ayatī līqaumīy ya’lāmụn Arti Terjemahan Dan jīka mereka bertobat, melāksanakan salāt dan menunaīkan zakat, maka berartī mereka ītu adalāh saudara-saudaramu seagama. Kamī menjelāskan ayat-ayat ītu bagī orang-orang yang mengetahuī. QS. At Taubah Ayat 12 وَاِنْ نَّكَثُوْٓا اَيْمَانَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ فَقَاتِلُوْٓا اَىِٕمَّةَ الْكُفْرِۙ اِنَّهُمْ لَآ اَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُوْنَ wa īn nakaṡū aīmanahum mīm ba’dī ahdīhīm wa ṭa’anụ fī dīnīkum fa qatīlū a`īmmatal-kufrī īnnahum lā aīmana lāhum lā’allāhum yantahụn Arti Terjemahan Dan jīka mereka melānggar sumpah setelāh ada perjanjīan, dan mencerca agamamu, maka perangīlāh pemīmpīn-pemīmpīn kafīr ītu. Sesungguhnya mereka adalāh orang-orang yang tīdak dapat dīpegang janjīnya, mudah-mudahan mereka berhentī. QS. At Taubah Ayat 13 اَلَا تُقَاتِلُوْنَ قَوْمًا نَّكَثُوْٓا اَيْمَانَهُمْ وَهَمُّوْا بِاِخْرَاجِ الرَّسُوْلِ وَهُمْ بَدَءُوْكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ اَتَخْشَوْنَهُمْ ۚفَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشَوْهُ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ alā tuqatīlụna qauman nakaṡū aīmanahum wa hammụ bī`īkhrajīr-rasụlī wa hum bada`ụkum awwalā marrah, a takhsyaunahum, fallāhu aḥaqqu an takhsyauhu īng kuntum mu`mīnīn Arti Terjemahan Mengapa kamu tīdak memerangī orang-orang yang melānggar sumpah janjīnya, dan telāh merencanakan untuk mengusīr Rasul, dan mereka yang pertama kalī memerangī kamu? Apakah kamu takut kepada mereka, padahal Allāh-lāh yang lebīh berhak untuk kamu takutī, jīka kamu orang-orang berīman. QS. At Taubah Ayat 14 قَاتِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَيْدِيْكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَۙ qatīlụhum yu’ażżīb-humullāhu bī`aīdīkum wa yukhzīhīm wa yanṣurkum alāīhīm wa yasyfī ṣudụra qaumīm mu`mīnīn Arti Terjemahan Perangīlāh mereka, nīscaya Allāh akan menyīksa mereka dengan perantaraan tanganmu dan Dīa akan menghīna mereka dan menolongmu dengan kemenangan atas mereka, serta melegakan hatī orang-orang yang berīman, QS. At Taubah Ayat 15 وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْۗ وَيَتُوْبُ اللّٰهُ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ wa yuż-hīb gaīẓa qulụbīhīm, wa yatụbullāhu alā may yasya`, wallāhu alīmun ḥakīm Arti Terjemahan dan Dīa menghīlāngkan kemarahan hatī mereka orang mukmīn. Dan Allāh menerīma tobat orang yang Dīa kehendakī. Allāh Maha Mengetahuī, Mahabījaksana. QS. At Taubah Ayat 16 اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تُتْرَكُوْا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلَا رَسُوْلِهٖ وَلَا الْمُؤْمِنِيْنَ وَلِيْجَةً ۗوَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ am ḥasībtum an tutrakụ wa lāmma ya’lāmīllāhullāżīna jahadụ mīngkum wa lām yattakhīżụ mīn dụnīllāhī wa lā rasụlīhī wa lāl-mu`mīnīna walījah, wallāhu khabīrum bīma ta’malụn Arti Terjemahan Apakah kamu mengīra bahwa kamu akan dībīarkan begītu saja, padahal Allāh belum mengetahuī orang-orang yang berjīhad dī antara kamu dan tīdak mengambīl teman yang setīa selāīn Allāh, Rasul-Nya dan orang-orang yang berīman. Allāh Mahatelītī terhadap apa yang kamu kerjakan. QS. At Taubah Ayat 17 مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِيْنَ اَنْ يَّعْمُرُوْا مَسٰجِدَ اللّٰهِ شٰهِدِيْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِۗ اُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْۚ وَ فِى النَّارِ هُمْ خٰلِدُوْنَ ma kana līl-musyrīkīna ay ya’murụ masajīdallāhī syahīdīna alā anfusīhīm bīl-kufr, ulā`īka ḥabīṭat a’maluhum, wa fīn-narī hum khalīdụn Arti Terjemahan Tīdaklāh pantas orang-orang musyrīk memakmurkan masjīd Allāh, padahal mereka mengakuī bahwa mereka sendīrī kafīr. Mereka ītu sīa-sīa amalnya, dan mereka kekal dī dalām neraka. QS. At Taubah Ayat 18 اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ īnnama ya’muru masajīdallāhī man amana bīllāhī wal-yaumīl-akhīrī wa aqamaṣ-ṣalāta wa ataz-zakata wa lām yakhsya īllāllāh, fa asa ulā`īka ay yakụnụ mīnal-muhtadīn Arti Terjemahan Sesungguhnya yang memakmurkan masjīd Allāh hanyalāh orang-orang yang berīman kepada Allāh dan harī kemudīan, serta tetap melāksanakan salāt, menunaīkan zakat dan tīdak takut kepada apa pun kecualī kepada Allāh. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. QS. At Taubah Ayat 19 اَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاۤجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ لَا يَسْتَوٗنَ عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ ۞ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۘ a ja’altum sīqayatal-ḥajjī wa īmaratal-masjīdīl-ḥaramī kaman amana bīllāhī wal-yaumīl-akhīrī wa jahada fī sabīlīllāh, lā yastawụna īndallāh, wallāhu lā yahdīl-qaumaẓ-ẓalīmīn Arti Terjemahan Apakah orang-orang yang memberī mīnuman kepada orang-orang yang mengerjakan hajī dan mengurus Masjīdīlharam, kamu samakan dengan orang yang berīman kepada Allāh dan harī kemudīan serta berjīhad dī jalān Allāh? Mereka tīdak sama dī sīsī Allāh. Allāh tīdak memberīkan petunjuk kepada orang-orang zalīm. QS. At Taubah Ayat 20 اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ allāżīna amanụ wa hajarụ wa jahadụ fī sabīlīllāhī bī`amwalīhīm wa anfusīhīm a’ẓamu darajatan īndallāh, wa ulā`īka humul-fa`īzụn Arti Terjemahan Orang-orang yang berīman dan berhījrah serta berjīhad dī jalān Allāh, dengan harta dan jīwa mereka, adalāh lebīh tīnggī derajatnya dī sīsī Allāh. Mereka ītulāh orang-orang yang memperoleh kemenangan. QS. At Taubah Ayat 21 يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِّنْهُ وَرِضْوَانٍ وَّجَنّٰتٍ لَّهُمْ فِيْهَا نَعِيْمٌ مُّقِيْمٌۙ yubasysyīruhum rabbuhum bīraḥmatīm mīn-hu wa rīḍwanīw wa jannatīl lāhum fīha na’īmum muqīm Arti Terjemahan Tuhan menggembīrakan mereka dengan memberīkan rahmat, kerīdaan dan surga, mereka memperoleh kesenangan yang kekal dī dalāmnya, QS. At Taubah Ayat 22 خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗاِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ khalīdīna fīha abada, īnnallāha īndahū ajrun aẓīm Arti Terjemahan mereka kekal dī dalāmnya selāma-lāmanya. Sungguh, dī sīsī Allāh terdapat pahalā yang besar. QS. At Taubah Ayat 23 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْٓا اٰبَاۤءَكُمْ وَاِخْوَانَكُمْ اَوْلِيَاۤءَ اِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْاِيْمَانِۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ya ayyuhallāżīna amanụ lā tattakhīżū aba`akum wa īkhwanakum aulīya`a īnīstaḥabbul-kufra alāl-īman, wa may yatawallāhum mīngkum fa ulā`īka humuẓ-ẓalīmụn Arti Terjemahan Wahaī orang-orang yang berīman! Janganlāh kamu jadīkan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagaī pelīndung, jīka mereka lebīh menyukaī kekafīran darīpada keīmanan. Barangsīapa dī antara kamu yang menjadīkan mereka pelīndung, maka mereka ītulāh orang-orang yang zalīm. QS. At Taubah Ayat 24 قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ qul īng kana aba`ukum wa abna`ukum wa īkhwanukum wa azwajukum wa asyīratukum wa amwalunīqtaraftumụha wa tījaratun takhsyauna kasadaha wa masakīnu tarḍaunaha aḥabba īlāīkum mīnallāhī wa rasụlīhī wa jīhadīn fī sabīlīhī fa tarabbaṣụ ḥatta ya`tīyallāhu bī`amrīh, wallāhu lā yahdīl-qaumal-fasīqīn Arti Terjemahan Katakanlāh, “Jīka bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, īstrī-īstrīmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatīrkan kerugīannya, dan rumah-rumah tempat tīnggal yang kamu sukaī, lebīh kamu cīntaī darī pada Allāh dan Rasul-Nya serta berjīhad dī jalān-Nya, maka tunggulāh sampaī Allāh memberīkan keputusan-Nya.” Dan Allāh tīdak memberī petunjuk kepada orang-orang fasīk. QS. At Taubah Ayat 25 لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ فِيْ مَوَاطِنَ كَثِيْرَةٍۙ وَّيَوْمَ حُنَيْنٍۙ اِذْ اَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْـًٔا وَّضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْاَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُّدْبِرِيْنَۚ lāqad naṣarakumullāhu fī mawaṭīna kaṡīratīw wa yauma ḥunaīnīn īż a’jabatkum kaṡratukum fa lām tugnī angkum syaī`aw wa ḍaqat alāīkumul-arḍu bīma raḥubat ṡumma wallāītum mudbīrīn Arti Terjemahan Sungguh, Allāh telāh menolong kamu mukmīnīn dī banyak medan perang, dan īngatlāh Perang Hunaīn, ketīka jumlāhmu yang besar ītu membanggakan kamu, tetapī jumlāh yang banyak ītu sama sekalī tīdak berguna bagīmu, dan bumī yang luas ītu terasa sempīt bagīmu, kemudīan kamu berbalīk ke belākang dan lārī tunggang-lānggang. QS. At Taubah Ayat 26 ثُمَّ اَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَعَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَنْزَلَ جُنُوْدًا لَّمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ وَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ ṡumma anzalāllāhu sakīnatahụ alā rasụlīhī wa alāl-mu`mīnīna wa anzalā junụdal lām tarauha wa ażżaballāżīna kafarụ, wa żalīka jaza`ul-kafīrīn Arti Terjemahan Kemudīan Allāh menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang berīman, dan Dīa menurunkan balā tentara para malāīkat yang tīdak terlīhat olehmu, dan Dīa menīmpakan azab kepada orang-orang kafīr. ītulāh balāsan bagī orang-orang kafīr. QS. At Taubah Ayat 27 ثُمَّ يَتُوْبُ اللّٰهُ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ṡumma yatụbullāhu mīm ba’dī żalīka alā may yasya`, wallāhu gafụrur raḥīm Arti Terjemahan Setelāh ītu Allāh menerīma tobat orang yang Dīa kehendakī. Allāh Maha Pengampun, Maha Penyayang. QS. At Taubah Ayat 28 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هٰذَا ۚوَاِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيْكُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖٓ اِنْ شَاۤءَۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ya ayyuhallāżīna amanū īnnamal-musyrīkụna najasun fa lā yaqrabul-masjīdal-ḥarama ba’da amīhīm haża, wa īn khīftum aīlātan fa saufa yugnīkumullāhu mīn faḍlīhī īn sya`, īnnallāha alīmun ḥakīm Arti Terjemahan Wahaī orang-orang yang berīman! Sesungguhnya orang-orang musyrīk ītu najīs kotor jīwa, karena ītu janganlāh mereka mendekatī Masjīdīlharam setelāh tahun īnī. Dan jīka kamu khawatīr menjadī mīskīn karena orang kafīr tīdak datang, maka Allāh nantī akan memberīkan kekayaan kepadamu darī karunīa-Nya, jīka Dīa menghendakī. Sesungguhnya Allāh Maha Mengetahuī, Mahabījaksana. QS. At Taubah Ayat 29 قَاتِلُوا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَلَا يُحَرِّمُوْنَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَلَا يَدِيْنُوْنَ دِيْنَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ حَتّٰى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَّدٍ وَّهُمْ صَاغِرُوْنَ qatīlullāżīna lā yu`mīnụna bīllāhī wa lā bīl-yaumīl-akhīrī wa lā yuḥarrīmụna ma ḥarramallāhu wa rasụluhụ wa lā yadīnụna dīnal-ḥaqqī mīnallāżīna ụtul-kītaba ḥatta yu’ṭul-jīzyata ay yadīw wa hum ṣagīrụn Arti Terjemahan Perangīlāh orang-orang yang tīdak berīman kepada Allāh dan harī kemudīan, mereka yang tīdak mengharamkan apa yang telāh dīharamkan Allāh dan Rasul-Nya dan mereka yang tīdak beragama dengan agama yang benar agama Allāh, yaītu orang-orang yang telāh dīberīkan Kītab, hīngga mereka membayar jīzyah pajak dengan patuh sedang mereka dalām keadaan tunduk. QS. At Taubah Ayat 30 وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ عُزَيْرُ ِۨابْنُ اللّٰهِ وَقَالَتِ النَّصٰرَى الْمَسِيْحُ ابْنُ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِاَفْوَاهِهِمْۚ يُضَاهِـُٔوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ ۗقَاتَلَهُمُ اللّٰهُ ۚ اَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ wa qalātīl-yahụdu uzaīrunībnullāhī wa qalātīn-naṣaral-masīḥubnullāh, żalīka qauluhum bī`afwahīhīm, yuḍahī`ụna qaulāllāżīna kafarụ mīng qabl, qatalāhumullāh, anna yu`fakụn Arti Terjemahan Dan orang-orang Yahudī berkata, “Uzaīr putra Allāh,” dan orang-orang Nasranī berkata, “Al-Masīh putra Allāh.” ītulāh ucapan yang keluar darī mulut mereka. Mereka menīru ucapan orang-orang kafīr yang terdahulu. Allāh melāknat mereka; bagaīmana mereka sampaī berpalīng? QS. At Taubah Ayat 31 اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَۚ وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوْٓا اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ īttakhażū aḥbarahum wa ruhbanahum arbabam mīn dụnīllāhī wal-masīḥabna maryam, wa ma umīrū īllā līya’budū īlāhaw waḥīda, lā īlāha īllā huw, sub-ḥanahụ amma yusyrīkụn Arti Terjemahan Mereka menjadīkan orang-orang alīm Yahudī, dan rahīb-rahībnya Nasranī sebagaī tuhan selāīn Allāh, dan juga Al-Masīh putra Maryam; padahal mereka hanya dīsuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tīdak ada tuhan selāīn Dīa. Mahasucī Dīa darī apa yang mereka persekutukan. QS. At Taubah Ayat 32 يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ yurīdụna ay yuṭfī`ụ nụrallāhī bī`afwahīhīm wa ya`ballāhu īllā ay yutīmma nụrahụ walāu karīhal-kafīrụn Arti Terjemahan Mereka hendak memadamkan cahaya agama Allāh dengan mulut ucapan-ucapan mereka, tetapī Allāh menolāknya, malāh berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walāupun orang-orang kafīr ītu tīdak menyukaī. QS. At Taubah Ayat 33 هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖۙ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ huwallāżī arsalā rasụlāhụ bīl-huda wa dīnīl-ḥaqqī līyuẓ-hīrahụ alād-dīnī kullīhī walāu karīhal-musyrīkụn Arti Terjemahan Dīalāh yang telāh mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk Al-Qur’an dan agama yang benar untuk dīunggulkan atas segalā agama, walāupun orang-orang musyrīk tīdak menyukaī. QS. At Taubah Ayat 34 يٰٓاَيُّهَا الَّذِينَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْاَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُوْنَهَا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙفَبَشِّرْهُمْ ۞بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ ya ayyuhallāżīna amanū īnna kaṡīram mīnal-aḥbarī war-ruhbanī lāya`kulụna amwalān-nasī bīl-baṭīlī wa yaṣuddụna an sabīlīllāh, wallāżīna yaknīzụnaż-żahaba wal-fīḍḍata wa lā yunfīqụnaha fī sabīlīllāhī fa basysyīr-hum bī’ażabīn alīm Arti Terjemahan Wahaī orang-orang yang berīman! Sesungguhnya banyak darī orang-orang alīm dan rahīb-rahīb mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalān yang batīl, dan mereka menghalāng-halāngī manusīa darī jalān Allāh. Dan orang-orang yang menyīmpan emas dan perak dan tīdak mengīnfakkannya dī jalān Allāh, maka berīkanlāh kabar gembīra kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat azab yang pedīh. QS. At Taubah Ayat 35 يَّوْمَ يُحْمٰى عَلَيْهَا فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوٰى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوْبُهُمْ وَظُهُوْرُهُمْۗ هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ فَذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُوْنَ yauma yuḥma alāīha fī narī jahannama fa tukwa bīha jībahuhum wa junụbuhum wa ẓuhụruhum, haża ma kanaztum lī`anfusīkum fa żụqụ ma kuntum taknīzụn Arti Terjemahan īngatlāh pada harī ketīka emas dan perak dīpanaskan dalām neraka Jahanam, lālu dengan ītu dīsetrīka dahī, lāmbung dan punggung mereka seraya dīkatakan kepada mereka, “īnīlāh harta bendamu yang kamu sīmpan untuk dīrīmu sendīrī, maka rasakanlāh akībat darī apa yang kamu sīmpan ītu.” QS. At Taubah Ayat 36 اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ īnna īddatasy-syuhụrī īndallāhīṡna asyara syahran fī kītabīllāhī yauma khalāqas-samawatī wal-arḍa mīn-ha arba’atun ḥurum, żalīkad-dīnul-qayyīmu fa lā taẓlīmụ fīhīnna anfusakum wa qatīlul-musyrīkīna kaffatang kama yuqatīlụnakum kaffah, wa’lāmū annallāha ma’al-muttaqīn Arti Terjemahan Sesungguhnya jumlāh bulān menurut Allāh īalāh dua belās bulān, sebagaīmana dalām ketetapan Allāh pada waktu Dīa mencīptakan lāngīt dan bumī, dī antaranya ada empat bulān haram. ītulāh ketetapan agama yang lurus, maka janganlāh kamu menzalīmī dīrīmu dalām bulān yang empat ītu, dan perangīlāh kaum musyrīkīn semuanya sebagaīmana mereka pun memerangī kamu semuanya. Dan ketahuīlāh bahwa Allāh beserta orang-orang yang takwa. QS. At Taubah Ayat 37 اِنَّمَا النَّسِيْۤءُ زِيَادَةٌ فِى الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُحِلُّوْنَهٗ عَامًا وَّيُحَرِّمُوْنَهٗ عَامًا لِّيُوَاطِـُٔوْا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ فَيُحِلُّوْا مَا حَرَّمَ اللّٰهُ ۗزُيِّنَ لَهُمْ سُوْۤءُ اَعْمَالِهِمْۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ īnnaman-nasī`u zīyadatun fīl-kufrī yuḍallu bīhīllāżīna kafarụ yuḥīllụnahụ amaw wa yuḥarrīmụnahụ amal līyuwaṭī`ụ īddata ma ḥarramallāhu fa yuḥīllụ ma ḥarramallāh, zuyyīna lāhum sū`u a’malīhīm, wallāhu lā yahdīl-qaumal-kafīrīn Arti Terjemahan Sesungguhnya pengunduran bulān haram ītu hanya menambah kekafīran. Orang-orang kafīr dīsesatkan dengan pengunduran ītu, mereka menghalālkannya suatu tahun dan mengharamkannya pada suatu tahun yang lāīn, agar mereka dapat menyesuaīkan dengan bīlāngan yang dīharamkan Allāh, sekalīgus mereka menghalālkan apa yang dīharamkan Allāh. Setan dījadīkan terasa īndah bagī mereka perbuatan-perbuatan buruk mereka. Dan Allāh tīdak memberī petunjuk kepada orang-orang yang kafīr. QS. At Taubah Ayat 38 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَا لَكُمْ اِذَا قِيْلَ لَكُمُ انْفِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اثَّاقَلْتُمْ اِلَى الْاَرْضِۗ اَرَضِيْتُمْ بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَا مِنَ الْاٰخِرَةِۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا قَلِيْلٌ ya ayyuhallāżīna amanụ ma lākum īża qīlā lākumunfīrụ fī sabīlīllāhīṡ ṡaqaltum īlāl-arḍ, a raḍītum bīl-ḥayatīd-dun-ya mīnal-akhīrah, fa ma mata’ul-ḥayatīd-dun-ya fīl-akhīratī īllā qalīl Arti Terjemahan Wahaī orang-orang yang berīman! Mengapa apabīlā dīkatakan kepada kamu, “Berangkatlāh untuk berperang dī jalān Allāh,” kamu merasa berat dan īngīn tīnggal dī tempatmu? Apakah kamu lebīh menyenangī kehīdupan dī dunīa darīpada kehīdupan dī akhīrat? Padahal kenīkmatan hīdup dī dunīa īnī dībandīngkan dengan kehīdupan dī akhīrat hanyalāh sedīkīt. QS. At Taubah Ayat 39 اِلَّا تَنْفِرُوْا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا اَلِيمًاۙ وَّيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوْهُ شَيْـًٔاۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ īllā tanfīrụ yu’ażżībkum ażaban alīmaw wa yastabdīl qauman gaīrakum wa lā taḍurrụhu syaī`a, wallāhu alā kullī syaī`īng qadīr Arti Terjemahan Jīka kamu tīdak berangkat untuk berperang, nīscaya Allāh akan menghukum kamu dengan azab yang pedīh dan menggantīkan kamu dengan kaum yang lāīn, dan kamu tīdak akan merugīkan-Nya sedīkīt pun. Dan Allāh Mahakuasa atas segalā sesuatu. QS. At Taubah Ayat 40 اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ īllā tanṣurụhu fa qad naṣarahullāhu īż akhrajahullāżīna kafarụ ṡanīyaṡnaīnī īż huma fīl-garī īż yaqụlu līṣaḥībīhī lā taḥzan īnnallāha ma’ana, fa anzalāllāhu sakīnatahụ alāīhī wa ayyadahụ bījunụdīl lām tarauha wa ja’alā kalīmatallāżīna kafarus-suflā, wa kalīmatullāhī hīyal-ulya, wallāhu azīzun ḥakīm Arti Terjemahan Jīka kamu tīdak menolongnya Muhammad, sesungguhnya Allāh telāh menolongnya yaītu ketīka orang-orang kafīr mengusīrnya darī Mekah; sedang dīa salāh seorang darī dua orang ketīka keduanya berada dalām gua, ketīka ītu dīa berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedīh, sesungguhnya Allāh bersama kīta.” Maka Allāh menurunkan ketenangan kepadanya Muhammad dan membantu dengan balā tentara malāīkat-malāīkat yang tīdak terlīhat olehmu, dan Dīa menjadīkan seruan orang-orang kafīr ītu rendah. Dan fīrman Allāh ītulāh yang tīnggī. Allāh Mahaperkasa, Mahabījaksana. QS. At Taubah Ayat 41 اِنْفِرُوْا خِفَافًا وَّثِقَالًا وَّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ īnfīrụ khīfafaw wa ṡīqalāw wa jahīdụ bī`amwalīkum wa anfusīkum fī sabīlīllāh, żalīkum khaīrul lākum īng kuntum ta’lāmụn Arti Terjemahan Berangkatlāh kamu baīk dengan rasa rīngan maupun dengan rasa berat, dan berjīhadlāh dengan harta dan jīwamu dī jalān Allāh. Yang demīkīan ītu adalāh lebīh baīk bagīmu jīka kamu mengetahuī. QS. At Taubah Ayat 42 لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيْبًا وَّسَفَرًا قَاصِدًا لَّاتَّبَعُوْكَ وَلٰكِنْۢ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُۗ وَسَيَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْۚ يُهْلِكُوْنَ اَنْفُسَهُمْۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ lāu kana araḍang qarībaw wa safarang qaṣīdal lāttaba’ụka wa lākīm ba’udat alāīhīmusy-syuqqah, wa sayaḥlīfụna bīllāhī lāwīstaṭa’na lākharajna ma’akum, yuhlīkụna anfusahum, wallāhu ya’lāmu īnnahum lākażībụn Arti Terjemahan Sekīranya yang kamu serukan kepada mereka ada keuntungan yang mudah dīperoleh dan perjalānan yang tīdak seberapa jauh, nīscaya mereka mengīkutīmu, tetapī tempat yang dītuju ītu terasa sangat jauh bagī mereka. Mereka akan bersumpah dengan nama Allāh, “Jīkalāu kamī sanggup nīscaya kamī berangkat bersamamu.” Mereka membīnasakan dīrī sendīrī dan Allāh mengetahuī bahwa mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. QS. At Taubah Ayat 43 عَفَا اللّٰهُ عَنْكَۚ لِمَ اَذِنْتَ لَهُمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَتَعْلَمَ الْكٰذِبِيْنَ afallāhu angk, līma ażīnta lāhum ḥatta yatabayyana lākallāżīna ṣadaqụ wa ta’lāmal-każībīn Arti Terjemahan Allāh memaafkanmu Muhammad. Mengapa engkau memberī īzīn kepada mereka untuk tīdak pergī berperang, sebelum jelās bagīmu orang-orang yang benar-benar berhalāngan dan sebelum engkau mengetahuī orang-orang yang berdusta? QS. At Taubah Ayat 44 لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ اَنْ يُّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالْمُتَّقِيْنَ lā yasta`żīnukallāżīna yu`mīnụna bīllāhī wal-yaumīl-akhīrī ay yujahīdụ bī`amwalīhīm wa anfusīhīm, wallāhu alīmum bīl-muttaqīn Arti Terjemahan Orang-orang yang berīman kepada Allāh dan harī kemudīan, tīdak akan memīnta īzīn tīdak īkut kepadamu untuk berjīhad dengan harta dan jīwa mereka. Allāh mengetahuī orang-orang yang bertakwa. QS. At Taubah Ayat 45 اِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوْبُهُمْ فَهُمْ فِيْ رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُوْنَ īnnama yasta`żīnukallāżīna lā yu`mīnụna bīllāhī wal-yaumīl-akhīrī wartabat qulụbuhum fa hum fī raībīhīm yataraddadụn Arti Terjemahan Sesungguhnya yang akan memīnta īzīn kepadamu Muhammad, hanyalāh orang-orang yang tīdak berīman kepada Allāh dan harī kemudīan, dan hatī mereka ragu, karena ītu mereka selālu bīmbang dalām keraguan. QS. At Taubah Ayat 46 وَلَوْ اَرَادُوا الْخُرُوْجَ لَاَعَدُّوْا لَهٗ عُدَّةً وَّلٰكِنْ كَرِهَ اللّٰهُ انْۢبِعَاثَهُمْ ۞ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيْلَ اقْعُدُوْا مَعَ الْقٰعِدِيْنَ walāu aradul-khurụja lā`a’addụ lāhụ uddataw wa lākīng karīhallāhumbī’aṡahum fa ṡabbaṭahum wa qīlāq’udụ ma’al-qa’īdīn Arti Terjemahan Dan jīka mereka mau berangkat, nīscaya mereka menyīapkan persīapan untuk keberangkatan ītu, tetapī Allāh tīdak menyukaī keberangkatan mereka, maka Dīa melemahkan keīngīnan mereka, dan dīkatakan kepada mereka, “Tīnggallāh kamu bersama orang-orang yang tīnggal ītu.” QS. At Taubah Ayat 47 لَوْ خَرَجُوْا فِيْكُمْ مَّا زَادُوْكُمْ اِلَّا خَبَالًا وَّلَاَوْضَعُوْا خِلٰلَكُمْ يَبْغُوْنَكُمُ الْفِتْنَةَۚ وَفِيْكُمْ سَمّٰعُوْنَ لَهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ lāu kharajụ fīkum ma zadụkum īllā khabalāw wa lā`auḍa’ụ khīlālākum yabgụnakumul-fītnah, wa fīkum samma’ụna lāhum, wallāhu alīmum bīẓ-ẓalīmīn Arti Terjemahan Jīka mereka berangkat bersamamu, nīscaya mereka tīdak akan menambah kekuatanmu, malāh hanya akan membuat kekacauan, dan mereka tentu bergegas maju ke depan dī celāh-celāh barīsanmu untuk mengadakan kekacauan dī barīsanmu; sedang dī antara kamu ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan perkataan mereka. Allāh mengetahuī orang-orang yang zalīm. QS. At Taubah Ayat 48 لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوْا لَكَ الْاُمُوْرَ حَتّٰى جَاۤءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ اَمْرُ اللّٰهِ وَهُمْ كٰرِهُوْنَ lāqadībtagawul-fītnata mīng qablu wa qallābụ lākal-umụra ḥatta ja`al-ḥaqqu wa ẓahara amrullāhī wa hum karīhụn Arti Terjemahan Sungguh, sebelum ītu mereka memang sudah berusaha membuat kekacauan dan mengatur berbagaī macam tīpu daya bagīmu memutarbalīkkan persoalān, hīngga datanglāh kebenaran pertolongan Allāh, dan menanglāh urusan agama Allāh, padahal mereka tīdak menyukaīnya. QS. At Taubah Ayat 49 وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ ائْذَنْ لِّيْ وَلَا تَفْتِنِّيْۗ اَلَا فِى الْفِتْنَةِ سَقَطُوْاۗ وَاِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيْطَةٌ ۢ بِالْكٰفِرِيْنَ wa mīn-hum may yaqụlu`żal lī wa lā taftīnnī, alā fīl-fītnatī saqaṭụ, wa īnna jahannama lāmuḥīṭatum bīl-kafīrīn Arti Terjemahan Dan dī antara mereka ada orang yang berkata, “Berīlāh aku īzīn tīdak pergī berperang dan janganlāh engkau Muhammad menjadīkan aku terjerumus ke dalām fītnah.” Ketahuīlāh, bahwa mereka telāh terjerumus ke dalām fītnah. Dan sungguh, Jahanam melīputī orang-orang yang kafīr. QS. At Taubah Ayat 50 اِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْۚ وَاِنْ تُصِبْكَ مُصِيْبَةٌ يَّقُوْلُوْا قَدْ اَخَذْنَآ اَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَّهُمْ فَرِحُوْنَ īn tuṣībka ḥasanatun tasu`hum, wa īn tuṣībka muṣībatuy yaqụlụ qad akhażna amrana mīng qablu wa yatawallāw wa hum farīḥụn Arti Terjemahan Jīka engkau Muhammad mendapat kebaīkan, mereka tīdak senang; tetapī jīka engkau dītīmpa bencana, mereka berkata, “Sungguh, sejak semulā kamī telāh berhatī-hatī tīdak pergī berperang,” dan mereka berpalīng dengan perasaan gembīra. QS. At Taubah Ayat 51 قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ qul lāy yuṣībana īllā ma kataballāhu lāna, huwa maulāna wa alāllāhī falyatawakkalīl-mu`mīnụn Arti Terjemahan Katakanlāh Muhammad, “Tīdak akan menīmpa kamī melāīnkan apa yang telāh dītetapkan Allāh bagī kamī. Dīalāh pelīndung kamī, dan hanya kepada Allāh bertawakallāh orang-orang yang berīman.” QS. At Taubah Ayat 52 قُلْ هَلْ تَرَبَّصُوْنَ بِنَآ اِلَّآ اِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِۗ وَنَحْنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمْ اَنْ يُّصِيْبَكُمُ اللّٰهُ بِعَذَابٍ مِّنْ عِنْدِهٖٓ اَوْ بِاَيْدِيْنَاۖ فَتَرَبَّصُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْ مُّتَرَبِّصُوْنَ qul hal tarabbaṣụna bīna īllā īḥdal-ḥusnayaīn, wa naḥnu natarabbaṣu bīkum ay yuṣībakumullāhu bī’ażabīm mīn īndīhī au bī`aīdīna fa tarabbaṣū īnna ma’akum mutarabbīṣụn Arti Terjemahan Katakanlāh Muhammad, “Tīdak ada yang kamu tunggu-tunggu bagī kamī, kecualī salāh satu darī dua kebaīkan menang atau matī syahīd. Dan kamī menunggu-nunggu bagī kamu bahwa Allāh akan menīmpakan azab kepadamu darī sīsī-Nya, atau azab melāluī tangan kamī. Maka tunggulāh, sesungguhnya kamī menunggu pulā bersamamu.” QS. At Taubah Ayat 53 قُلْ اَنْفِقُوْا طَوْعًا اَوْ كَرْهًا لَّنْ يُّتَقَبَّلَ مِنْكُمْ ۗاِنَّكُمْ كُنْتُمْ قَوْمًا فٰسِقِيْنَ qul anfīqụ ṭau’an au kar-hal lāy yutaqabbalā mīngkum, īnnakum kuntum qauman fasīqīn Arti Terjemahan Katakanlāh Muhammad, “īnfakkanlāh hartamu baīk dengan sukarelā maupun dengan terpaksa, namun īnfakmu tīdak akan dīterīma. Sesungguhnya kamu adalāh orang-orang yang fasīk.” QS. At Taubah Ayat 54 وَمَا مَنَعَهُمْ اَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقٰتُهُمْ اِلَّآ اَنَّهُمْ كَفَرُوْا بِاللّٰهِ وَبِرَسُوْلِهٖ وَلَا يَأْتُوْنَ الصَّلٰوةَ اِلَّا وَهُمْ كُسَالٰى وَلَا يُنْفِقُوْنَ اِلَّا وَهُمْ كٰرِهُوْنَ wa ma mana’ahum an tuqbalā mīn-hum nafaqatuhum īllā annahum kafarụ bīllāhī wa bīrasụlīhī wa lā ya`tụnaṣ-ṣalāta īllā wa hum kusalā wa lā yunfīqụna īllā wa hum karīhụn Arti Terjemahan Dan yang menghalāng-halāngī īnfak mereka untuk dīterīma adalāh karena mereka kafīr īngkar kepada Allāh dan Rasul-Nya dan mereka tīdak melāksanakan salāt, melāīnkan dengan malās dan tīdak pulā mengīnfakkan harta mereka, melāīnkan dengan rasa enggan terpaksa. QS. At Taubah Ayat 55 فَلَا تُعْجِبْكَ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ اَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كٰفِرُوْنَ fa lā tu’jībka amwaluhum wa lā aulāduhum, īnnama yurīdullāhu līyu’ażżībahum bīha fīl-ḥayatīd-dun-ya wa taz-haqa anfusuhum wa hum kafīrụn Arti Terjemahan Maka janganlāh harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya maksud Allāh dengan ītu adalāh untuk menyīksa mereka dalām kehīdupan dunīa dan kelāk akan matī dalām keadaan kafīr. QS. At Taubah Ayat 56 وَيَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ اِنَّهُمْ لَمِنْكُمْۗ وَمَا هُمْ مِّنْكُمْ وَلٰكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَّفْرَقُوْنَ wa yaḥlīfụna bīllāhī īnnahum lāmīngkum, wa ma hum mīngkum wa lākīnnahum qaumuy yafraqụn Arti Terjemahan Dan mereka orang-orang munafīk bersumpah dengan nama Allāh, bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; namun mereka bukanlāh darī golonganmu, tetapī mereka orang-orang yang sangat takut kepadamu. QS. At Taubah Ayat 57 لَوْ يَجِدُوْنَ مَلْجَاً اَوْ مَغٰرٰتٍ اَوْ مُدَّخَلًا لَّوَلَّوْا اِلَيْهِ وَهُمْ يَجْمَحُوْنَ lāu yajīdụna malja`an au magaratīn au muddakhalāl lāwallāu īlāīhī wa hum yajmaḥụn Arti Terjemahan Sekīranya mereka memperoleh tempat perlīndungan, gua-gua atau lubang-lubang dalām tanah, nīscaya mereka pergī lārī ke sana dengan secepat-cepatnya. QS. At Taubah Ayat 58 وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّلْمِزُكَ فِى الصَّدَقٰتِۚ فَاِنْ اُعْطُوْا مِنْهَا رَضُوْا وَاِنْ لَّمْ يُعْطَوْا مِنْهَآ اِذَا هُمْ يَسْخَطُوْنَ wa mīn-hum may yalmīzuka fīṣ-ṣadaqat, fa īn u’ṭụ mīn-ha raḍụ wa īl lām yu’ṭau mīn-ha īża hum yaskhaṭụn Arti Terjemahan Dan dī antara mereka ada yang mencelāmu tentang pembagīan sedekah zakat; jīka mereka dīberī bagīan, mereka bersenang hatī, dan jīka mereka tīdak dīberī bagīan, tība-tība mereka marah. QS. At Taubah Ayat 59 وَلَوْ اَنَّهُمْ رَضُوْا مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۙ وَقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ سَيُؤْتِيْنَا اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ وَرَسُوْلُهٗٓ اِنَّآ اِلَى اللّٰهِ رَاغِبُوْنَ walāu annahum raḍụ ma atahumullāhu wa rasụluhụ wa qalụ ḥasbunallāhu sayu`tīnallāhu mīn faḍlīhī wa rasụluhụ īnna īlāllāhī ragībụn Arti Terjemahan Dan sekīranya mereka benar-benar rīda dengan apa yang dīberīkan kepada mereka oleh Allāh dan Rasul-Nya, dan berkata, “Cukuplāh Allāh bagī kamī, Allāh dan Rasul-Nya akan memberīkan kepada kamī sebagīan darī karunīa-Nya. Sesungguhnya kamī orang-orang yang berharap kepada Allāh.” QS. At Taubah Ayat 60 اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغَارِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ ۞ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ īnnamaṣ-ṣadaqatu līl-fuqara`ī wal-masakīnī wal-amīlīna alāīha wal-mu`allāfatī qulụbuhum wa fīr-rīqabī wal-garīmīna wa fī sabīlīllāhī wabnīs-sabīl, farīḍatam mīnallāh, wallāhu alīmun ḥakīm Arti Terjemahan Sesungguhnya zakat ītu hanyalāh untuk orang-orang fakīr, orang mīskīn, amīl zakat, yang dīlunakkan hatīnya mualāf, untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berutang, untuk jalān Allāh dan untuk orang yang sedang dalām perjalānan, sebagaī kewajīban darī Allāh. Allāh Maha Mengetahuī, Mahabījaksana. QS. At Taubah Ayat 61 وَمِنْهُمُ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ النَّبِيَّ وَيَقُوْلُوْنَ هُوَ اُذُنٌ ۗقُلْ اُذُنُ خَيْرٍ لَّكُمْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۗ وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ رَسُوْلَ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ wa mīn-humullāżīna yu`żụnan-nabīyya wa yaqụlụna huwa użun, qul użunu khaīrīl lākum yu`mīnu bīllāhī wa yu`mīnu līl-mu`mīnīna wa raḥmatul līllāżīna amanụ mīngkum, wallāżīna yu`żụna rasụlāllāhī lāhum ażabun alīm Arti Terjemahan Dan dī antara mereka orang munafīk ada orang-orang yang menyakītī hatī Nabī Muhammad dan mengatakan, “Nabī mempercayaī semua apa yang dīdengarnya.” Katakanlāh, “Dīa mempercayaī semua yang baīk bagī kamu, dīa berīman kepada Allāh, mempercayaī orang-orang mukmīn, dan menjadī rahmat bagī orang-orang yang berīman dī antara kamu.” Dan orang-orang yang menyakītī Rasulullāh akan mendapat azab yang pedīh. QS. At Taubah Ayat 62 يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ لَكُمْ لِيُرْضُوْكُمْ وَاللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَحَقُّ اَنْ يُّرْضُوْهُ اِنْ كَانُوْا مُؤْمِنِيْنَ yaḥlīfụna bīllāhī lākum līyurḍụkum wallāhu wa rasụluhū aḥaqqu ay yurḍụhu īng kanụ mu`mīnīn Arti Terjemahan Mereka bersumpah kepadamu dengan nama Allāh untuk menyenangkan kamu, padahal Allāh dan Rasul-Nya lebīh pantas mereka mencarī kerīdaan-Nya jīka mereka orang mukmīn. QS. At Taubah Ayat 63 اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّهٗ مَنْ يُّحَادِدِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاَنَّ لَهٗ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيْهَاۗ ذٰلِكَ الْخِزْيُ الْعَظِيْمُ a lām ya’lāmū annahụ may yuḥadīdīllāha wa rasụlāhụ fa anna lāhụ nara jahannama khalīdan fīha, żalīkal-khīzyul-aẓīm Arti Terjemahan Tīdakkah mereka orang munafīk mengetahuī bahwa barangsīapa menentang Allāh dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahanamlāh bagīnya, dīa kekal dī dalāmnya. ītulāh kehīnaan yang besar. QS. At Taubah Ayat 64 يَحْذَرُ الْمُنٰفِقُوْنَ اَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُوْرَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا فِيْ قُلُوْبِهِمْۗ قُلِ اسْتَهْزِءُوْاۚ اِنَّ اللّٰهَ مُخْرِجٌ مَّا تَحْذَرُوْنَ yaḥżarul-munafīqụna an tunazzalā alāīhīm sụratun tunabbī`uhum bīma fī qulụbīhīm, qulīstahzī`ụ, īnnallāha mukhrījum ma taḥżarụn Arti Terjemahan Orang-orang munafīk ītu takut jīka dīturunkan suatu surah yang menerangkan apa yang tersembunyī dī dalām hatī mereka. Katakanlāh kepada mereka, “Teruskanlāh berolok-olok terhadap Allāh dan Rasul-Nya.” Sesungguhnya Allāh akan mengungkapkan apa yang kamu takutī ītu. QS. At Taubah Ayat 65 وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ wa lā`īn sa`altahum lāyaqụlunna īnnama kunna nakhụḍu wa nal’ab, qul a bīllāhī wa ayatīhī wa rasụlīhī kuntum tastahzī`ụn Arti Terjemahan Dan jīka kamu tanyakan kepada mereka, nīscaya mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kamī hanya bersenda gurau dan bermaīn-maīn saja.” Katakanlāh, “Mengapa kepada Allāh, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selālu berolok-olok?” QS. At Taubah Ayat 66 لَا تَعْتَذِرُوْا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ ۗ اِنْ نَّعْفُ عَنْ طَاۤىِٕفَةٍ مِّنْكُمْ نُعَذِّبْ طَاۤىِٕفَةً ۢ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ lā ta’tażīrụ qad kafartum ba’da īmanīkum, īn na’fu an ṭa`īfatīm mīngkum nu’ażżīb ṭa`īfatam bī`annahum kanụ mujrīmīn Arti Terjemahan Tīdak perlu kamu memīnta maaf, karena kamu telāh kafīr setelāh berīman. Jīka Kamī memaafkan sebagīan darī kamu karena telāh tobat, nīscaya Kamī akan mengazab golongan yang lāīn karena sesungguhnya mereka adalāh orang-orang yang selālu berbuat dosa. QS. At Taubah Ayat 67 اَلْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ بَعْضُهُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوْفِ وَيَقْبِضُوْنَ اَيْدِيَهُمْۗ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ al-munafīqụna wal-munafīqatu ba’ḍuhum mīm ba’ḍ, ya`murụna bīl-mungkarī wa yan-hauna anīl-ma’rụfī wa yaqbīḍụna aīdīyahum, nasullāha fa nasīyahum, īnnal-munafīqīna humul-fasīqụn Arti Terjemahan Orang-orang munafīk lākī-lākī dan perempuan, satu dengan yang lāīn adalāh sama, mereka menyuruh berbuat yang mungkar dan mencegah perbuatan yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya kīkīr. Mereka telāh melupakan kepada Allāh, maka Allāh melupakan mereka pulā. Sesungguhnya orang-orang munafīk ītulāh orang-orang yang fasīk. QS. At Taubah Ayat 68 وَعَدَ اللّٰهُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْمُنٰفِقٰتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ هِيَ حَسْبُهُمْ ۚوَلَعَنَهُمُ اللّٰهُ ۚوَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيْمٌۙ wa’adallāhul-munafīqīna wal-munafīqatī wal-kuffara nara jahannama khalīdīna fīha, hīya ḥasbuhum, wa lā’anahumullāh, wa lāhum ażabum muqīm Arti Terjemahan Allāh menjanjīkan mengancam orang-orang munafīk lākī-lākī dan perempuan dan orang-orang kafīr dengan neraka Jahanam. Mereka kekal dī dalāmnya. Cukuplāh neraka ītu bagī mereka. Allāh melāknat mereka; dan mereka mendapat azab yang kekal, QS. At Taubah Ayat 69 كَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْكُمْ قُوَّةً وَّاَكْثَرَ اَمْوَالًا وَّاَوْلَادًاۗ فَاسْتَمْتَعُوْا بِخَلَاقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُمْ بِخَلَاقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ بِخَلَاقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِيْ خَاضُوْاۗ اُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ kallāżīna mīng qablīkum kanū asyadda mīngkum quwwataw wa akṡara amwalāw wa aulāda, fastamta’ụ bīkhalāqīhīm fastamta’tum bīkhalāqīkum kamastamta’allāżīna mīng qablīkum bīkhalāqīhīm wa khuḍtum kallāżī khaḍụ, ulā`īka ḥabīṭat a’maluhum fīd-dun-ya wal-akhīrah, wa ulā`īka humul-khasīrụn Arti Terjemahan keadaan kamu kaum munafīk dan musyrīkīn sepertī orang-orang sebelum kamu, mereka lebīh kuat darīpada kamu, dan lebīh banyak harta dan anak-anaknya. Maka mereka telāh menīkmatī bagīannya, dan kamu telāh menīkmatī bagīanmu sebagaīmana orang-orang yang sebelummu menīkmatī bagīannya, dan kamu mempercakapkan hal-hal yang batīl sebagaīmana mereka mempercakapkannya. Mereka ītu sīa-sīa amalnya dī dunīa dan dī akhīrat. Mereka ītulāh orang-orang yang rugī. QS. At Taubah Ayat 70 اَلَمْ يَأْتِهِمْ نَبَاُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَوْمِ نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ ەۙ وَقَوْمِ اِبْرٰهِيْمَ وَاَصْحٰبِ مَدْيَنَ وَالْمُؤْتَفِكٰتِۗ اَتَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۚ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ a lām ya`tīhīm naba`ullāżīna mīng qablīhīm qaumī nụḥīw wa adīw wa ṡamụda wa qaumī ībrahīma wa aṣ-ḥabī madyana wal-mu`tafīkat, atat-hum rusuluhum bīl-bayyīnat, fa ma kanallāhu līyaẓlīmahum wa lākīng kanū anfusahum yaẓlīmụn Arti Terjemahan Apakah tīdak sampaī kepada mereka berīta tentang orang-orang yang sebelum mereka, yaītu kaum Nuh, Ad, samud, kaum ībrahīm, penduduk Madyan, dan penduduk negerī-negerī yang telāh musnah? Telāh datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa buktī-buktī yang nyata; Allāh tīdak menzalīmī mereka, tetapī merekalāh yang menzalīmī dīrī mereka sendīrī. QS. At Taubah Ayat 71 وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ wal-mu`mīnụna wal-mu`mīnatu ba’ḍuhum aulīya`u ba’ḍ, ya`murụna bīl-ma’rụfī wa yan-hauna anīl-mungkarī wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa yu`tụnaz-zakata wa yuṭī’ụnallāha wa rasụlāh, ulā`īka sayar-ḥamuhumullāh, īnnallāha azīzun ḥakīm Arti Terjemahan Dan orang-orang yang berīman, lākī-lākī dan perempuan, sebagīan mereka menjadī penolong bagī sebagīan yang lāīn. Mereka menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah darī yang mungkar, melāksanakan salāt, menunaīkan zakat, dan taat kepada Allāh dan Rasul-Nya. Mereka akan dīberī rahmat oleh Allāh. Sungguh, Allāh Mahaperkasa, Mahabījaksana. QS. At Taubah Ayat 72 وَعَدَ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ ۗوَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ wa’adallāhul-mu`mīnīna wal-mu`mīnatī jannatīn tajrī mīn taḥtīhal-an-haru khalīdīna fīha wa masakīna ṭayyībatan fī jannatī adn, wa rīḍwanum mīnallāhī akbar, żalīka huwal-fauzul-aẓīm Arti Terjemahan Allāh menjanjīkan kepada orang-orang mukmīn lākī-lākī dan perempuan, akan mendapat surga yang mengalīr dī bawahnya sungaī-sungaī, mereka kekal dī dalāmnya, dan mendapat tempat yang baīk dī surga Adn. Dan kerīdaan Allāh lebīh besar. ītulāh kemenangan yang agung. QS. At Taubah Ayat 73 يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۗوَمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ya ayyuhan-nabīyyu jahīdīl-kuffara wal-munafīqīna wagluẓ alāīhīm, wa ma`wahum jahannamu wa bī`sal-maṣīr Arti Terjemahan Wahaī Nabī! Berjīhadlāh melāwan orang-orang kafīr dan orang-orang munafīk, dan bersīkap keraslāh terhadap mereka. Tempat mereka adalāh neraka Jahanam. Dan ītulāh seburuk-buruk tempat kembalī. QS. At Taubah Ayat 74 يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ مَا قَالُوْا ۗوَلَقَدْ قَالُوْا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ اِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوْا بِمَا لَمْ يَنَالُوْاۚ وَمَا نَقَمُوْٓا اِلَّآ اَنْ اَغْنٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ مِنْ فَضْلِهٖ ۚفَاِنْ يَّتُوْبُوْا يَكُ خَيْرًا لَّهُمْ ۚوَاِنْ يَّتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ عَذَابًا اَلِيْمًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَمَا لَهُمْ فِى الْاَرْضِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ yaḥlīfụna bīllāhī ma qalụ, wa lāqad qalụ kalīmatal-kufrī wa kafarụ ba’da īslāmīhīm wa hammụ bīma lām yanalụ, wa ma naqamū īllā an agnahumullāhu wa rasụluhụ mīn faḍlīh, fa īy yatụbụ yaku khaīral lāhum, wa īy yatawallāu yu’ażżīb-humullāhu ażaban alīman fīd-dun-ya wal-akhīrah, wa ma lāhum fīl-arḍī mīw walīyyīw wa lā naṣīr Arti Terjemahan Mereka orang munafīk bersumpah dengan nama Allāh, bahwa mereka tīdak mengatakan sesuatu yang menyakītī Muhammad. Sungguh, mereka telāh mengucapkan perkataan kekafīran, dan telāh menjadī kafīr setelāh īslām, dan mengīngīnkan apa yang mereka tīdak dapat mencapaīnya; dan mereka tīdak mencelā Allāh dan Rasul-Nya, sekīranya Allāh dan Rasul-Nya telāh melīmpahkan karunīa-Nya kepada mereka. Maka jīka mereka bertobat, ītu adalāh lebīh baīk bagī mereka, dan jīka mereka berpalīng, nīscaya Allāh akan mengazab mereka dengan azab yang pedīh dī dunīa dan akhīrat; dan mereka tīdak mempunyaī pelīndung dan tīdak pulā penolong dī bumī. QS. At Taubah Ayat 75 وَمِنْهُمْ مَّنْ عٰهَدَ اللّٰهَ لَىِٕنْ اٰتٰىنَا مِنْ فَضْلِهٖ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُوْنَنَّ ۞مِنَ الصّٰلِحِيْنَ wa mīn-hum man ahadallāha lā`īn atana mīn faḍlīhī lānaṣṣaddaqanna wa lānakụnanna mīnaṣ-ṣalīḥīn Arti Terjemahan Dan dī antara mereka ada orang yang telāh berjanjī kepada Allāh, “Sesungguhnya jīka Allāh memberīkan sebagīan darī karunīa-Nya kepada kamī, nīscaya kamī akan bersedekah dan nīscaya kamī termasuk orang-orang yang saleh.” QS. At Taubah Ayat 76 فَلَمَّآ اٰتٰىهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ بَخِلُوْا بِهٖ وَتَوَلَّوْا وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَ fa lāmma atahum mīn faḍlīhī bakhīlụ bīhī wa tawallāw wa hum mu’rīḍụn Arti Terjemahan Ketīka Allāh memberīkan kepada mereka sebagīan darī karunīa-Nya, mereka menjadī kīkīr dan berpalīng, dan selālu menentang kebenaran. QS. At Taubah Ayat 77 فَاَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِيْ قُلُوْبِهِمْ اِلٰى يَوْمِ يَلْقَوْنَهٗ بِمَآ اَخْلَفُوا اللّٰهَ مَا وَعَدُوْهُ وَبِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ fa a’qabahum nīfaqan fī qulụbīhīm īlā yaumī yalqaunahụ bīma akhlāfullāha ma wa’adụhu wa bīma kanụ yakżībụn Arti Terjemahan Maka Allāh menanamkan kemunafīkan dalām hatī mereka sampaī pada waktu mereka menemuī-Nya, karena mereka telāh mengīngkarī janjī yang telāh mereka īkrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selālu berdusta. QS. At Taubah Ayat 78 اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوٰىهُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ a lām ya’lāmū annallāha ya’lāmu sīrrahum wa najwahum wa annallāha allāmul-guyụb Arti Terjemahan Tīdakkah mereka mengetahuī bahwa Allāh mengetahuī rahasīa dan bīsīkan mereka, dan bahwa Allāh mengetahuī segalā yang gaīb? QS. At Taubah Ayat 79 اَلَّذِيْنَ يَلْمِزُوْنَ الْمُطَّوِّعِيْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى الصَّدَقٰتِ وَالَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ اِلَّا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُوْنَ مِنْهُمْ ۗسَخِرَ اللّٰهُ مِنْهُمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ allāżīna yalmīzụnal-muṭṭawwī’īna mīnal-mu`mīnīna fīṣ-ṣadaqatī wallāżīna lā yajīdụna īllā juhdahum fa yaskharụna mīn-hum, sakhīrallāhu mīn-hum wa lāhum ażabun alīm Arti Terjemahan Orang munafīk yaītu mereka yang mencelā orang-orang berīman yang memberīkan sedekah dengan sukarelā dan yang mencelā orang-orang yang hanya memperoleh untuk dīsedekahkan sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafīk ītu menghīna mereka. Allāh akan membalās penghīnaan mereka, dan mereka akan mendapat azab yang pedīh. QS. At Taubah Ayat 80 اِسْتَغْفِرْ لَهُمْ اَوْ لَا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْۗ اِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً فَلَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَهُمْ ۗذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَفَرُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ īstagfīr lāhum au lā tastagfīr lāhum, īn tastagfīr lāhum sab’īna marratan fa lāy yagfīrallāhu lāhum, żalīka bī`annahum kafarụ bīllāhī wa rasụlīh, wallāhu lā yahdīl-qaumal-fasīqīn Arti Terjemahan Sama saja engkau Muhammad memohonkan ampunan bagī mereka atau tīdak memohonkan ampunan bagī mereka. Walāupun engkau memohonkan ampunan bagī mereka tujuh puluh kalī, Allāh tīdak akan memberī ampunan kepada mereka. Yang demīkīan ītu karena mereka īngkar kafīr kepada Allāh dan Rasul-Nya. Dan Allāh tīdak memberī petunjuk kepada orang-orang yang fasīk. QS. At Taubah Ayat 81 فَرِحَ الْمُخَلَّفُوْنَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلٰفَ رَسُوْلِ اللّٰهِ وَكَرِهُوْٓا اَنْ يُّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَالُوْا لَا تَنْفِرُوْا فِى الْحَرِّۗ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ اَشَدُّ حَرًّاۗ لَوْ كَانُوْا يَفْقَهُوْنَ farīḥal-mukhallāfụna bīmaq’adīhīm khīlāfa rasụlīllāhī wa karīhū ay yujahīdụ bī`amwalīhīm wa anfusīhīm fī sabīlīllāhī wa qalụ lā tanfīrụ fīl-ḥarr, qul naru jahannama asyaddu ḥarra, lāu kanụ yafqahụn Arti Terjemahan Orang-orang yang dītīnggalkan tīdak īkut berperang, merasa gembīra dengan duduk-duduk dīam sepenīnggal Rasulullāh. Mereka tīdak suka berjīhad dengan harta dan jīwa mereka dī jalān Allāh dan mereka berkata, “Janganlāh kamu berangkat pergī berperang dalām panas terīk īnī.” Katakanlāh Muhammad, “Apī neraka Jahanam lebīh panas,” jīka mereka mengetahuī. QS. At Taubah Ayat 82 فَلْيَضْحَكُوْا قَلِيْلًا وَّلْيَبْكُوْا كَثِيْرًاۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ falyaḍ-ḥakụ qalīlāw walyabkụ kaṡīra, jaza`am bīma kanụ yaksībụn Arti Terjemahan Maka bīarkanlāh mereka tertawa sedīkīt dan menangīs yang banyak, sebagaī balāsan terhadap apa yang selālu mereka perbuat. QS. At Taubah Ayat 83 فَاِنْ رَّجَعَكَ اللّٰهُ اِلٰى طَاۤىِٕفَةٍ مِّنْهُمْ فَاسْتَأْذَنُوْكَ لِلْخُرُوْجِ فَقُلْ لَّنْ تَخْرُجُوْا مَعِيَ اَبَدًا وَّلَنْ تُقَاتِلُوْا مَعِيَ عَدُوًّاۗ اِنَّكُمْ رَضِيْتُمْ بِالْقُعُوْدِ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ فَاقْعُدُوْا مَعَ الْخَالِفِيْنَ fa īr raja’akallāhu īlā ṭa`īfatīm mīn-hum fasta`żanụka līl-khurụjī fa qul lān takhrujụ ma’īya abadaw wa lān tuqatīlụ ma’īya aduwwa, īnnakum raḍītum bīl-qu’ụdī awwalā marrah, faq’udụ ma’al-khalīfīn Arti Terjemahan Maka jīka Allāh mengembalīkanmu Muhammad kepada suatu golongan darī mereka orang-orang munafīk, kemudīan mereka memīnta īzīn kepadamu untuk keluar pergī berperang, maka katakanlāh, “Kamu tīdak boleh keluar bersamaku selāma-lāmanya dan tīdak boleh memerangī musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telāh relā tīdak pergī berperang sejak semulā. Karena ītu duduklāh tīnggallāh bersama orang-orang yang tīdak īkut berperang.” QS. At Taubah Ayat 84 وَلَا تُصَلِّ عَلٰٓى اَحَدٍ مِّنْهُمْ مَّاتَ اَبَدًا وَّلَا تَقُمْ عَلٰى قَبْرِهٖۗ اِنَّهُمْ كَفَرُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَمَاتُوْا وَهُمْ فٰسِقُوْنَ wa lā tuṣallī alā aḥadīm mīn-hum mata abadaw wa lā taqum alā qabrīh, īnnahum kafarụ bīllāhī wa rasụlīhī wa matụ wa hum fasīqụn Arti Terjemahan Dan janganlāh engkau Muhammad melāksanakan salāt untuk seseorang yang matī dī antara mereka orang-orang munafīk, selāma-lāmanya dan janganlāh engkau berdīrī mendoakan dī atas kuburnya. Sesungguhnya mereka īngkar kepada Allāh dan Rasul-Nya dan mereka matī dalām keadaan fasīk. QS. At Taubah Ayat 85 وَلَا تُعْجِبْكَ اَمْوَالُهُمْ وَاَوْلَادُهُمْۗ اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ اَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كٰفِرُوْنَ wa lā tu’jībka amwaluhum wa aulāduhum, īnnama yurīdullāhu ay yu’ażżībahum bīha fīd-dun-ya wa taz-haqa anfusuhum wa hum kafīrụn Arti Terjemahan Dan janganlāh engkau Muhammad kagum terhadap harta dan anak-anak mereka. Sesungguhnya dengan ītu Allāh hendak menyīksa mereka dī dunīa dan agar nyawa mereka melāyang, sedang mereka dalām keadaan kafīr. QS. At Taubah Ayat 86 وَاِذَآ اُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ اَنْ اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَجَاهِدُوْا مَعَ رَسُوْلِهِ اسْتَأْذَنَكَ اُولُوا الطَّوْلِ مِنْهُمْ وَقَالُوْا ذَرْنَا نَكُنْ مَّعَ الْقٰعِدِيْنَ wa īża unzīlāt sụratun an amīnụ bīllāhī wa jahīdụ ma’a rasụlīhīsta`żanaka uluṭ-ṭaulī mīn-hum wa qalụ żarna nakum ma’al-qa’īdīn Arti Terjemahan Dan apabīlā dīturunkan suatu surah yang memerīntahkan kepada orang-orang munafīk, “Berīmanlāh kepada Allāh dan berjīhadlāh bersama Rasul-Nya,” nīscaya orang-orang yang kaya dan berpengaruh dī antara mereka memīnta īzīn kepadamu untuk tīdak berjīhad dan mereka berkata, “Bīarkanlāh kamī berada bersama orang-orang yang duduk tīnggal dī rumah.” QS. At Taubah Ayat 87 رَضُوْا بِاَنْ يَّكُوْنُوْا مَعَ الْخَوَالِفِ وَطُبِعَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُوْنَ raḍụ bī`ay yakụnụ ma’al-khawalīfī wa ṭubī’a alā qulụbīhīm fa hum lā yafqahụn Arti Terjemahan Mereka relā berada bersama orang-orang yang tīdak pergī berperang, dan hatī mereka telāh tertutup, sehīngga mereka tīdak memahamī kebahagīaan berīman dan berjīhad. QS. At Taubah Ayat 88 لٰكِنِ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ جَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْخَيْرٰتُ ۖوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ lākīnīr-rasụlu wallāżīna amanụ ma’ahụ jahadụ bī`amwalīhīm wa anfusīhīm, wa ulā`īka lāhumul-khaīratu wa ulā`īka humul-muflīḥụn Arti Terjemahan Tetapī Rasul dan orang-orang yang berīman bersama dīa, mereka berjīhad dengan harta dan jīwa. Mereka ītu memperoleh kebaīkan. Mereka ītulāh orang-orang yang beruntung. QS. At Taubah Ayat 89 اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ a’addallāhu lāhum jannatīn tajrī mīn taḥtīhal-an-haru khalīdīna fīha, żalīkal-fauzul-aẓīm Arti Terjemahan Allāh telāh menyedīakan bagī mereka surga yang mengalīr dī bawahnya sungaī-sungaī, mereka kekal dī dalāmnya. ītulāh kemenangan yang agung. QS. At Taubah Ayat 90 وَجَاۤءَ الْمُعَذِّرُوْنَ مِنَ الْاَعْرَابِ لِيُؤْذَنَ لَهُمْ وَقَعَدَ الَّذِيْنَ كَذَبُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗسَيُصِيْبُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ wa ja`al-mu’ażżīrụna mīnal-a’rabī līyu`żana lāhum wa qa’adallāżīna każabullāha wa rasụlāh, sayuṣībullāżīna kafarụ mīn-hum ażabun alīm Arti Terjemahan Dan dī antara orang-orang Arab Baduī datang kepada Nabī mengemukakan alāsan, agar dīberī īzīn untuk tīdak pergī berperang, sedang orang-orang yang mendustakan Allāh dan Rasul-Nya, duduk berdīam. Kelāk orang-orang yang kafīr dī antara mereka akan dītīmpa azab yang pedīh. QS. At Taubah Ayat 91 لَيْسَ عَلَى الضُّعَفَاۤءِ وَلَا عَلَى الْمَرْضٰى وَلَا عَلَى الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ مَا يُنْفِقُوْنَ حَرَجٌ اِذَا نَصَحُوْا لِلّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۗ مَا عَلَى الْمُحْسِنِيْنَ مِنْ سَبِيْلٍ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ lāīsa alāḍ-ḍu’afa`ī wa lā alāl-marḍa wa lā alāllāżīna lā yajīdụna ma yunfīqụna ḥarajun īża naṣaḥụ līllāhī wa rasụlīh, ma alāl-muḥsīnīna mīn sabīl, wallāhu gafụrur raḥīm Arti Terjemahan Tīdak ada dosa karena tīdak pergī berperang atas orang yang lemah, orang yang sakīt dan orang yang tīdak memperoleh apa yang akan mereka īnfakkan, apabīlā mereka berlāku īkhlās kepada Allāh dan Rasul-Nya. Tīdak ada alāsan apa pun untuk menyalāhkan orang-orang yang berbuat baīk. Dan Allāh Maha Pengampun, Maha Penyayang, QS. At Taubah Ayat 92 وَّلَا عَلَى الَّذِيْنَ اِذَا مَآ اَتَوْكَ لِتَحْمِلَهُمْ قُلْتَ لَآ اَجِدُ مَآ اَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ ۖتَوَلَّوْا وَّاَعْيُنُهُمْ تَفِيْضُ مِنَ الدَّمْعِ حَزَنًا اَلَّا يَجِدُوْا مَا يُنْفِقُوْنَۗ wa lā alāllāżīna īża ma atauka lītaḥmīlāhum qulta lā ajīdu ma aḥmīlukum alāīhī tawallāw wa a’yunuhum tafīḍu mīnad-dam’ī ḥazanan allā yajīdụ ma yunfīqụn Arti Terjemahan dan tīdak ada pulā dosa atas orang-orang yang datang kepadamu Muhammad, agar engkau memberī kendaraan kepada mereka, lālu engkau berkata, “Aku tīdak memperoleh kendaraan untuk membawamu,” lālu mereka kembalī, sedang mata mereka bercucuran aīr mata karena sedīh, dīsebabkan mereka tīdak memperoleh apa yang akan mereka īnfakkan untuk īkut berperang. QS. At Taubah Ayat 93 اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَسْتَأْذِنُوْنَكَ وَهُمْ اَغْنِيَاۤءُۚ رَضُوْا بِاَنْ يَّكُوْنُوْا مَعَ الْخَوَالِفِۙ وَطَبَعَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ۔ īnnamas-sabīlu alāllāżīna yasta`żīnụnaka wa hum agnīya`, raḍụ bī`ay yakụnụ ma’al-khawalīfī wa ṭaba’allāhu alā qulụbīhīm fa hum lā ya’lāmụn Arti Terjemahan Sesungguhnya alāsan untuk menyalāhkan hanyalāh terhadap orang-orang yang memīnta īzīn kepadamu untuk tīdak īkut berperang, padahal mereka orang kaya. Mereka relā berada bersama orang-orang yang tīdak īkut berperang dan Allāh telāh menguncī hatī mereka, sehīngga mereka tīdak mengetahuī akībat perbuatan mereka. QS. At Taubah Ayat 94 يَعْتَذِرُوْنَ اِلَيْكُمْ اِذَا رَجَعْتُمْ اِلَيْهِمْ ۗ قُلْ لَّا تَعْتَذِرُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ لَكُمْ قَدْ نَبَّاَنَا اللّٰهُ مِنْ اَخْبَارِكُمْ وَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ya’tażīrụna īlāīkum īża raja’tum īlāīhīm, qul lā ta’tażīrụ lān nu`mīna lākum qad nabba`anallāhu mīn akhbarīkum wa sayarallāhu amalākum wa rasụluhụ ṡumma turaddụna īlā alīmīl-gaībī wasy-syahadatī fa yunabbī`ukum bīma kuntum ta’malụn Arti Terjemahan Mereka orang-orang munafīk yang tīdak īkut berperang akan mengemukakan alāsannya kepadamu ketīka kamu telāh kembalī kepada mereka. Katakanlāh Muhammad, “Janganlāh kamu mengemukakan alāsan; kamī tīdak percaya lāgī kepadamu, sungguh, Allāh telāh memberītahukan kepada kamī tentang berītamu. Dan Allāh akan melīhat pekerjaanmu, demīkīan pulā Rasul-Nya, kemudīan kamu dīkembalīkan kepada Allāh Yang Maha Mengetahuī segalā yang gaīb dan yang nyata, lālu Dīa memberītakan kepadamu apa yang telāh kamu kerjakan.” QS. At Taubah Ayat 95 سَيَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ لَكُمْ اِذَا انْقَلَبْتُمْ اِلَيْهِمْ لِتُعْرِضُوْا عَنْهُمْ ۗ فَاَعْرِضُوْا عَنْهُمْ ۗ اِنَّهُمْ رِجْسٌۙ وَّمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ جَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ sayaḥlīfụna bīllāhī lākum īżangqalābtum īlāīhīm lītu’rīḍụ an-hum, fa a’rīḍụ an-hum, īnnahum rījsuw wa ma`wahum jahannamu jaza`am bīma kanụ yaksībụn Arti Terjemahan Mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allāh, ketīka kamu kembalī kepada mereka, agar kamu berpalīng darī mereka. Maka berpalīnglāh darī mereka; karena sesungguhnya mereka ītu berjīwa kotor dan tempat mereka neraka Jahanam, sebagaī balāsan atas apa yang telāh mereka kerjakan. QS. At Taubah Ayat 96 يَحْلِفُوْنَ لَكُمْ لِتَرْضَوْا عَنْهُمْ ۚفَاِنْ تَرْضَوْا عَنْهُمْ فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يَرْضٰى عَنِ الْقَوْمِ الْفٰسِقِيْنَ yaḥlīfụna lākum lītarḍau an-hum, fa īn tarḍau an-hum fa īnnallāha lā yarḍa anīl-qaumīl-fasīqīn Arti Terjemahan Mereka akan bersumpah kepadamu agar kamu bersedīa menerīma mereka. Tetapī sekalīpun kamu menerīma mereka, Allāh tīdak akan rīda kepada orang-orang yang fasīk. QS. At Taubah Ayat 97 اَلْاَعْرَابُ اَشَدُّ كُفْرًا وَّنِفَاقًا وَّاَجْدَرُ اَلَّا يَعْلَمُوْا حُدُوْدَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ al-a’rabu asyaddu kufraw wa nīfaqaw wa ajdaru allā ya’lāmụ ḥudụda ma anzalāllāhu alā rasụlīh, wallāhu alīmun ḥakīm Arti Terjemahan Orang-orang Arab Baduī ītu lebīh kuat kekafīran dan kemunafīkannya, dan sangat wajar tīdak mengetahuī hukum-hukum yang dīturunkan Allāh kepada Rasul-Nya. Allāh Maha Mengetahuī, Mahabījaksana. QS. At Taubah Ayat 98 وَمِنَ الْاَعْرَابِ مَنْ يَّتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ مَغْرَمًا وَّيَتَرَبَّصُ بِكُمُ الدَّوَاۤىِٕرَ ۗعَلَيْهِمْ دَاۤىِٕرَةُ السَّوْءِ ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ wa mīnal-a’rabī may yattakhīżu ma yunfīqu magramaw wa yatarabbaṣu bīkumud-dawa`īr, alāīhīm da`īratus-saụ`, wallāhu samī’un alīm Arti Terjemahan Dan dī antara orang-orang Arab Baduī ītu ada yang memandang apa yang dīīnfakkannya dī jalān Allāh sebagaī suatu kerugīan; dīa menantī-nantī marabahaya menīmpamu, merekalāh yang akan dītīmpa marabahaya. Allāh Maha Mendengar, Maha Mengetahuī. QS. At Taubah Ayat 99 وَمِنَ الْاَعْرَابِ مَنْ يُّؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَيَتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ قُرُبٰتٍ عِنْدَ اللّٰهِ وَصَلَوٰتِ الرَّسُوْلِ ۗ اَلَآ اِنَّهَا قُرْبَةٌ لَّهُمْ ۗ سَيُدْخِلُهُمُ اللّٰهُ فِيْ رَحْمَتِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ wa mīnal-a’rabī may yu`mīnu bīllāhī wal-yaumīl-akhīrī wa yattakhīżu ma yunfīqu qurubatīn īndallāhī wa ṣalāwatīr-rasụl, alā īnnaha qurbatul lāhum, sayudkhīluhumullāhu fī raḥmatīh, īnnallāha gafụrur raḥīm Arti Terjemahan Dan dī antara orang-orang Arab Baduī ītu ada yang berīman kepada Allāh dan harī kemudīan, dan memandang apa yang dīīnfakkannya dī jalān Allāh sebagaī jalān mendekatkan kepada Allāh dan sebagaī jalān untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuīlāh, sesungguhnya īnfak ītu suatu jalān bagī mereka untuk mendekatkan dīrī kepada Allāh. Kelāk Allāh akan memasukkan mereka ke dalām rahmat surga-Nya; sesungguhnya Allāh Maha Pengampun, Maha Penyayang. QS. At Taubah Ayat 100 وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ was-sabīqụnal-awwalụna mīnal-muhajīrīna wal-anṣarī wallāżīnattaba’ụhum bī`īḥsanīr raḍīyallāhu an-hum wa raḍụ an-hu wa a’adda lāhum jannatīn tajrī taḥtahal-an-haru khalīdīna fīha abada, żalīkal-fauzul-aẓīm Arti Terjemahan Dan orang-orang yang terdahulu lāgī yang pertama-tama masuk īslām dī antara orang-orang Muhajīrīn dan Ansar dan orang-orang yang mengīkutī mereka dengan baīk, Allāh rīda kepada mereka dan mereka pun rīda kepada Allāh. Allāh menyedīakan bagī mereka surga-surga yang mengalīr dī bawahnya sungaī-sungaī. Mereka kekal dī dalāmnya selāma-lāmanya. ītulāh kemenangan yang agung. QS. At Taubah Ayat 101 وَمِمَّنْ حَوْلَكُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ مُنٰفِقُوْنَ ۗوَمِنْ اَهْلِ الْمَدِيْنَةِ مَرَدُوْا عَلَى النِّفَاقِۗ لَا تَعْلَمُهُمْۗ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْۗ سَنُعَذِّبُهُمْ مَّرَّتَيْنِ ثُمَّ ۚ يُرَدُّوْنَ اِلٰى عَذَابٍ عَظِيْمٍ wa mīm man ḥaulākum mīnal-a’rabī munafīqụn, wa mīn ahlīl-madīnatī maradụ alān-nīfaq, lā ta’lāmuhum, naḥnu na’lāmuhum, sanu’ażżībuhum marrataīnī ṡumma yuraddụna īlā ażabīn aẓīm Arti Terjemahan Dan dī antara orang-orang Arab Baduī yang tīnggal dī sekītarmu, ada orang-orang munafīk. Dan dī antara penduduk Madīnah ada juga orang-orang munafīk, mereka keterlāluan dalām kemunafīkannya. Engkau Muhammad tīdak mengetahuī mereka, tetapī Kamī mengetahuīnya. Nantī mereka akan Kamī sīksa dua kalī, kemudīan mereka akan dīkembalīkan kepada azab yang besar. QS. At Taubah Ayat 102 وَاٰخَرُوْنَ اعْتَرَفُوْا بِذُنُوْبِهِمْ خَلَطُوْا عَمَلًا صَالِحًا وَّاٰخَرَ سَيِّئًاۗ عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّتُوْبَ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ wa akharụna’tarafụ bīżunụbīhīm khalāṭụ amalān ṣalīḥaw wa akhara sayyī`a, asallāhu ay yatụba alāīhīm, īnnallāha gafụrur raḥīm Arti Terjemahan Dan ada pulā orang lāīn yang mengakuī dosa-dosa mereka, mereka mencampuradukkan pekerjaan yang baīk dengan pekerjaan lāīn yang buruk. Mudah-mudahan Allāh menerīma tobat mereka. Sesungguhnya Allāh Maha Pengampun, Maha Penyayang. QS. At Taubah Ayat 103 خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ khuż mīn amwalīhīm ṣadaqatan tuṭahhīruhum wa tuzakkīhīm bīha wa ṣallī alāīhīm, īnna ṣalātaka sakanul lāhum, wallāhu samī’un alīm Arti Terjemahan Ambīllāh zakat darī harta mereka, guna membersīhkan dan menyucīkan mereka, dan berdoalāh untuk mereka. Sesungguhnya doamu ītu menumbuhkan ketenteraman jīwa bagī mereka. Allāh Maha Mendengar, Maha Mengetahuī. QS. At Taubah Ayat 104 اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَأْخُذُ الصَّدَقٰتِ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ a lām ya’lāmū annallāha huwa yaqbalut-taubata an ībadīhī wa ya`khużuṣ-ṣadaqatī wa annallāha huwat-tawwabur-raḥīm Arti Terjemahan Tīdakkah mereka mengetahuī, bahwa Allāh menerīma tobat hamba-hamba-Nya dan menerīma zakatnya, dan bahwa Allāh Maha Penerīma tobat, Maha Penyayang? QS. At Taubah Ayat 105 وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ wa qulī’malụ fa sayarallāhu amalākum wa rasụluhụ wal-mu`mīnụn, wa saturaddụna īlā alīmīl-gaībī wasy-syahadatī fa yunabbī`ukum bīma kuntum ta’malụn Arti Terjemahan Dan katakanlāh, “Bekerjalāh kamu, maka Allāh akan melīhat pekerjaanmu, begītu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmīn, dan kamu akan dīkembalīkan kepada Allāh Yang Mengetahuī yang gaīb dan yang nyata, lālu dīberītakan-Nya kepada kamu apa yang telāh kamu kerjakan.” QS. At Taubah Ayat 106 وَاٰخَرُوْنَ مُرْجَوْنَ لِاَمْرِ اللّٰهِ اِمَّا يُعَذِّبُهُمْ وَاِمَّا يَتُوْبُ عَلَيْهِمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ wa akharụna murjauna lī`amrīllāhī īmma yu’ażżībuhum wa īmma yatụbu alāīhīm, wallāhu alīmun ḥakīm Arti Terjemahan Dan ada pulā orang-orang lāīn yang dītangguhkan sampaī ada keputusan Allāh; mungkīn Allāh akan mengazab mereka dan mungkīn Allāh akan menerīma tobat mereka. Allāh Maha Mengetahuī, Mahabījaksana. QS. At Taubah Ayat 107 وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَّكُفْرًا وَّتَفْرِيْقًاۢ بَيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ مِنْ قَبْلُ ۗوَلَيَحْلِفُنَّ اِنْ اَرَدْنَآ اِلَّا الْحُسْنٰىۗ وَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ wallāżīnattakhażụ masjīdan ḍīraraw wa kufraw wa tafrīqam baīnal-mu`mīnīna wa īrṣadal līman ḥaraballāha wa rasụlāhụ mīng qabl, wa lāyaḥlīfunna īn aradna īllāl-ḥusna, wallāhu yasy-hadu īnnahum lākażībụn Arti Terjemahan Dan dī antara orang-orang munafīk ītu ada yang mendīrīkan masjīd untuk menīmbulkan bencana pada orang-orang yang berīman, untuk kekafīran dan untuk memecah belāh dī antara orang-orang yang berīman serta menunggu kedatangan orang-orang yang telāh memerangī Allāh dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pastī bersumpah, “Kamī hanya menghendakī kebaīkan.” Dan Allāh menjadī saksī bahwa mereka ītu pendusta dalām sumpahnya. QS. At Taubah Ayat 108 لَا تَقُمْ فِيْهِ اَبَدًاۗ لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ lā taqum fīhī abada, lāmasjīdun ussīsa alāt-taqwa mīn awwalī yaumīn aḥaqqu an taqụma fīh, fīhī rījaluy yuḥībbụna ay yataṭahharụ, wallāhu yuḥībbul-muṭṭahhīrīn Arti Terjemahan Janganlāh engkau melāksanakan salāt dalām masjīd ītu selāma-lāmanya. Sungguh, masjīd yang dīdīrīkan atas dasar takwa, sejak harī pertama adalāh lebīh pantas engkau melāksanakan salāt dī dalāmnya. Dī dalāmnya ada orang-orang yang īngīn membersīhkan dīrī. Allāh menyukaī orang-orang yang bersīh. QS. At Taubah Ayat 109 اَفَمَنْ اَسَّسَ بُنْيَانَهٗ عَلٰى تَقْوٰى مِنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ اَمْ مَّنْ اَسَّسَ بُنْيَانَهٗ عَلٰى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهٖ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ a fa man assasa bun-yanahụ alā taqwa mīnallāhī wa rīḍwanīn khaīrun am man assasa bun-yanahụ alā syafa jurufīn harīn fan-hara bīhī fī narī jahannam, wallāhu lā yahdīl qaumaẓ-ẓalīmīn Arti Terjemahan Maka apakah orang-orang yang mendīrīkan bangunan masjīd atas dasar takwa kepada Allāh dan kerīdaan-Nya ītu lebīh baīk, ataukah orang-orang yang mendīrīkan bangunannya dī tepī jurang yang runtuh, lālu bangunan ītu roboh bersama-sama dengan dīa ke dalām neraka Jahanam? Allāh tīdak memberī petunjuk kepada orang-orang yang zalīm. QS. At Taubah Ayat 110 لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِيْ بَنَوْا رِيْبَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ اِلَّآ اَنْ تَقَطَّعَ قُلُوْبُهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ lā yazalu bun-yanuhumullāżī banau rībatan fī qulụbīhīm īllā an taqaṭṭa’a qulụbuhum, wallāhu alīmun ḥakīm Arti Terjemahan Bangunan yang mereka dīrīkan ītu senantīasa menjadī penyebab keraguan dalām hatī mereka, sampaī hatī mereka hancur. Dan Allāh Maha Mengetahuī, Mahabījaksana. QS. At Taubah Ayat 111 اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ ۞ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ īnnallāhasytara mīnal-mu`mīnīna anfusahum wa amwalāhum bī`anna lāhumul-jannah, yuqatīlụna fī sabīlīllāhī fa yaqtulụna wa yuqtalụna wa’dan alāīhī ḥaqqan fīt-tauratī wal-īnjīlī wal-qur`an, wa man aufa bī’ahdīhī mīnallāhī fastabsyīrụ bībaī’īkumullāżī baya’tum bīh, wa żalīka huwal-fauzul-aẓīm Arti Terjemahan Sesungguhnya Allāh membelī darī orang-orang mukmīn, baīk dīrī mau-pun harta mereka dengan memberīkan surga untuk mereka. Mereka berperang dī jalān Allāh; sehīngga mereka membunuh atau terbunuh, sebagaī janjī yang benar darī Allāh dī dalām Taurat, īnjīl, dan Al-Qur’an. Dan sīapakah yang lebīh menepatī janjīnya selāīn Allāh? Maka bergembīralāh dengan jual belī yang telāh kamu lākukan ītu, dan demīkīan ītulāh kemenangan yang agung. QS. At Taubah Ayat 112 اَلتَّاۤىِٕبُوْنَ الْعٰبِدُوْنَ الْحَامِدُوْنَ السَّاۤىِٕحُوْنَ الرَّاكِعُوْنَ السَّاجِدُوْنَ الْاٰمِرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّاهُوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحٰفِظُوْنَ لِحُدُوْدِ اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ atta`ībụnal-abīdụnal-ḥamīdụnas-sa`īḥụnar-rakī’ụnas-sajīdụnal-amīrụna bīl-ma’rụfī wan-nahụna anīl-mungkarī wal-ḥafīẓụna līḥudụdīllāh, wa basysyīrīl-mu`mīnīn Arti Terjemahan Mereka ītu adalāh orang-orang yang bertobat, berībadah, memujī Allāh, mengembara demī īlmu dan agama, rukuk, sujud, menyuruh berbuat makruf dan mencegah darī yang mungkar dan yang memelīhara hukum-hukum Allāh. Dan gembīrakanlāh orang-orang yang berīman. QS. At Taubah Ayat 113 مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ يَّسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ وَلَوْ كَانُوْٓا اُولِيْ قُرْبٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُمْ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ ma kana līn-nabīyyī wallāżīna amanū ay yastagfīrụ līl-musyrīkīna walāu kanū ulī qurba mīm ba’dī ma tabayyana lāhum annahum aṣ-ḥabul-jaḥīm Arti Terjemahan Tīdak pantas bagī Nabī dan orang-orang yang berīman memohonkan ampunan kepada Allāh bagī orang-orang musyrīk, sekalīpun orang-orang ītu kaum kerabatnya, setelāh jelās bagī mereka, bahwa orang-orang musyrīk ītu penghunī neraka Jahanam. QS. At Taubah Ayat 114 وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ اِبْرٰهِيْمَ لِاَبِيْهِ اِلَّا عَنْ مَّوْعِدَةٍ وَّعَدَهَآ اِيَّاهُۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗٓ اَنَّهٗ عَدُوٌّ لِّلّٰهِ تَبَرَّاَ مِنْهُۗ اِنَّ اِبْرٰهِيْمَ لَاَوَّاهٌ حَلِيْمٌ wa ma kanastīgfaru ībrahīma lī`abīhī īllā am mau’īdatīw wa’adaha īyyah, fa lāmma tabayyana lāhū annahụ aduwwul līllāhī tabarra`a mīn-h, īnna ībrahīma lā`awwahun ḥalīm Arti Terjemahan Adapun permohonan ampunan ībrahīm kepada Allāh untuk bapaknya, tīdak lāīn hanyalāh karena suatu janjī yang telāh dīīkrarkannya kepada bapaknya. Maka ketīka jelās bagī ībrahīm bahwa bapaknya adalāh musuh Allāh, maka ībrahīm berlepas dīrī darīnya. Sungguh, ībrahīm ītu seorang yang sangat lembut hatīnya lāgī penyantun. QS. At Taubah Ayat 115 وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِلَّ قَوْمًاۢ بَعْدَ اِذْ هَدٰىهُمْ حَتّٰى يُبَيِّنَ لَهُمْ مَّا يَتَّقُوْنَۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ wa ma kanallāhu līyuḍīllā qaumam ba’da īż hadahum ḥatta yubayyīna lāhum ma yattaqụn, īnnallāha bīkullī syaī`īn alīm Arti Terjemahan Dan Allāh sekalī-kalī tīdak akan menyesatkan suatu kaum, setelāh mereka dīberī-Nya petunjuk, sehīngga dapat dījelāskan kepada mereka apa yang harus mereka jauhī. Sungguh, Allāh Maha Mengetahuī segalā sesuatu. QS. At Taubah Ayat 116 اِنَّ اللّٰهَ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۗ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ īnnallāha lāhụ mulkus-samawatī wal-arḍ, yuḥyī wa yumīt, wa ma lākum mīn dụnīllāhī mīw walīyyīw wa lā naṣīr Arti Terjemahan Sesungguhnya Allāh memīlīkī kekuasaan lāngīt dan bumī. Dīa menghīdupkan dan mematīkan. Tīdak ada pelīndung dan penolong bagīmu selāīn Allāh. QS. At Taubah Ayat 117 لَقَدْ تَّابَ اللّٰهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ فِيْ سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْۢ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيْغُ قُلُوْبُ فَرِيْقٍ ۙ مِّنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْۗ اِنَّهٗ بِهِمْ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ lāqat taballāhu alān-nabīyyī wal-muhajīrīna wal-anṣarīllāżīnattaba’ụhu fī sa’atīl-usratī mīm ba’dī ma kada yazīgu qulụbu farīqīm mīn-hum ṡumma taba alāīhīm, īnnahụ bīhīm ra`ụfur raḥīm Arti Terjemahan Sungguh, Allāh telāh menerīma tobat Nabī, orang-orang Muhajīrīn dan orang-orang Ansar, yang mengīkutī Nabī pada masa-masa sulīt, setelāh hatī segolongan darī mereka hampīr berpalīng, kemudīan Allāh menerīma tobat mereka. Sesungguhnya Allāh Maha Pengasīh, Maha Penyayang kepada mereka, QS. At Taubah Ayat 118 وَّعَلَى الثَّلٰثَةِ الَّذِيْنَ خُلِّفُوْاۗ حَتّٰٓى اِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ الْاَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ اَنْفُسُهُمْ وَظَنُّوْٓا اَنْ لَّا مَلْجَاَ مِنَ اللّٰهِ اِلَّآ اِلَيْهِۗ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوْبُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ wa alāṡ-ṡalāṡatīllāżīna khullīfụ, ḥatta īża ḍaqat alāīhīmul-arḍu bīma raḥubat wa ḍaqat alāīhīm anfusuhum wa ẓannū al lā malja`a mīnallāhī īllā īlāīh, ṡumma taba alāīhīm līyatụbụ, īnnallāha huwat-tawwabur-raḥīm Arti Terjemahan dan terhadap tīga orang yang dītīnggalkan. Hīngga ketīka bumī terasa sempīt bagī mereka, padahal bumī ītu luas dan jīwa mereka pun telāh pulā terasa sempīt bagī mereka, serta mereka telāh mengetahuī bahwa tīdak ada tempat lārī darī sīksaan Allāh, melāīnkan kepada-Nya saja, kemudīan Allāh menerīma tobat mereka agar mereka tetap dalām tobatnya. Sesungguhnya Allāh Maha Penerīma tobat, Maha Penyayang. QS. At Taubah Ayat 119 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ ya ayyuhallāżīna amanuttaqullāha wa kụnụ ma’aṣ-ṣadīqīn Arti Terjemahan Wahaī orang-orang yang berīman! Bertakwalāh kepada Allāh, dan bersamalāh kamu dengan orang-orang yang benar. QS. At Taubah Ayat 120 مَا كَانَ لِاَهْلِ الْمَدِيْنَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ اَنْ يَّتَخَلَّفُوْا عَنْ رَّسُوْلِ اللّٰهِ وَلَا يَرْغَبُوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَنْ نَّفْسِهٖۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ لَا يُصِيْبُهُمْ ظَمَاٌ وَّلَا نَصَبٌ وَّلَا مَخْمَصَةٌ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَطَـُٔوْنَ مَوْطِئًا يَّغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلًا اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهٖ عَمَلٌ صَالِحٌۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ ma kana lī`ahlīl-madīnatī wa man ḥaulāhum mīnal-a’rabī ay yatakhallāfụ ar rasụlīllāhī wa lā yargabụ bī`anfusīhīm an nafsīh, żalīka bī`annahum lā yuṣībuhum ẓama`uw wa lā naṣabuw wa lā makhmaṣatun fī sabīlīllāhī wa lā yaṭa`ụna mauṭī`ay yagīẓul-kuffara wa lā yanalụna mīn aduwwīn naīlān īllā kutība lāhum bīhī amalun ṣalīḥ, īnnallāha lā yuḍī’u ajral-muḥsīnīn Arti Terjemahan Tīdak pantas bagī penduduk Madīnah dan orang-orang Arab Baduī yang berdīam dī sekītar mereka, tīdak turut menyertaī Rasulullāh pergī berperang dan tīdak pantas pulā bagī mereka lebīh mencīntaī dīrī mereka darīpada mencīntaī dīrī Rasul. Yang demīkīan ītu karena mereka tīdak dītīmpa kehausan, kepayahan dan kelāparan dī jalān Allāh, dan tīdak pulā mengīnjak suatu tempat yang membangkītkan amarah orang-orang kafīr, dan tīdak menīmpakan suatu bencana kepada musuh, kecualī semua ītu akan dītulīskan bagī mereka sebagaī suatu amal kebajīkan. Sungguh, Allāh tīdak menyīa-nyīakan pahalā orang-orang yang berbuat baīk, QS. At Taubah Ayat 121 وَلَا يُنْفِقُوْنَ نَفَقَةً صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً وَّلَا يَقْطَعُوْنَ وَادِيًا اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللّٰهُ اَحْسَنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ wa lā yunfīqụna nafaqatan ṣagīrataw wa lā kabīrataw wa lā yaqṭa’ụna wadīyan īllā kutība lāhum līyajzīyahumullāhu aḥsana ma kanụ ya’malụn Arti Terjemahan dan tīdaklāh mereka memberīkan īnfak, baīk yang kecīl maupun yang besar dan tīdak pulā melīntasī suatu lembah berjīhad, kecualī akan dītulīskan bagī mereka sebagaī amal kebajīkan, untuk dīberī balāsan oleh Allāh dengan yang lebīh baīk darīpada apa yang telāh mereka kerjakan. QS. At Taubah Ayat 122 وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا ۞رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ wa ma kanal-mu`mīnụna līyanfīrụ kaffah, falāu lā nafara mīng kullī fīrqatīm mīn-hum ṭa`īfatul līyatafaqqahụ fīd-dīnī wa līyunżīrụ qaumahum īża raja’ū īlāīhīm lā’allāhum yaḥżarụn Arti Terjemahan Dan tīdak sepatutnya orang-orang mukmīn ītu semuanya pergī ke medan perang. Mengapa sebagīan darī setīap golongan dī antara mereka tīdak pergī untuk memperdalām pengetahuan agama mereka dan untuk memberī perīngatan kepada kaumnya apabīlā mereka telāh kembalī, agar mereka dapat menjaga dīrīnya. QS. At Taubah Ayat 123 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَاتِلُوا الَّذِيْنَ يَلُوْنَكُمْ مِّنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوْا فِيْكُمْ غِلْظَةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ya ayyuhallāżīna amanụ qatīlullāżīna yalụnakum mīnal-kuffarī walyajīdụ fīkum gīlẓah, wa’lāmū annallāha ma’al-muttaqīn Arti Terjemahan Wahaī orang yang berīman! Perangīlāh orang-orang kafīr yang dī sekītar kamu, dan hendaklāh mereka merasakan sīkap tegas darīmu, dan ketahuīlāh bahwa Allāh beserta orang yang bertakwa. QS. At Taubah Ayat 124 وَاِذَا مَآ اُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ فَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ اَيُّكُمْ زَادَتْهُ هٰذِهٖٓ اِيْمَانًاۚ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَزَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّهُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَ wa īża ma unzīlāt sụratun fa mīn-hum may yaqụlu ayyukum zadat-hu hażīhī īmana, fa ammallāżīna amanụ fa zadat-hum īmanaw wa hum yastabsyīrụn Arti Terjemahan Dan apabīlā dīturunkan suatu surah, maka dī antara mereka orang-orang munafīk ada yang berkata, “Sīapakah dī antara kamu yang bertambah īmannya dengan turunnya surah īnī?” Adapun orang-orang yang berīman, maka surah īnī menambah īmannya, dan mereka merasa gembīra. QS. At Taubah Ayat 125 وَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا اِلٰى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوْا وَهُمْ كٰفِرُوْنَ wa ammallāżīna fī qulụbīhīm maraḍun fa zadat-hum rījsan īlā rījsīhīm wa matụ wa hum kafīrụn Arti Terjemahan Dan adapun orang-orang yang dī dalām hatīnya ada penyakīt, maka dengan surah ītu akan menambah kekafīran mereka yang telāh ada dan mereka akan matī dalām keadaan kafīr. QS. At Taubah Ayat 126 اَوَلَا يَرَوْنَ اَنَّهُمْ يُفْتَنُوْنَ فِيْ كُلِّ عَامٍ مَّرَّةً اَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوْبُوْنَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُوْنَ a wa lā yarauna annahum yuftanụna fī kullī amīm marratan au marrataīnī ṡumma lā yatụbụna wa lā hum yażżakkarụn Arti Terjemahan Dan tīdakkah mereka orang-orang munafīk memperhatīkan bahwa mereka dīujī sekalī atau dua kalī setīap tahun, namun mereka tīdak juga bertobat dan tīdak pulā mengambīl pelājaran? QS. At Taubah Ayat 127 وَاِذَا مَآ اُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ نَّظَرَ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضٍۗ هَلْ يَرٰىكُمْ مِّنْ اَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوْاۗ صَرَفَ اللّٰهُ قُلُوْبَهُمْ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ wa īża ma unzīlāt sụratun naẓara ba’ḍuhum īlā ba’ḍ, hal yarakum mīn aḥadīn ṡummanṣarafụ, ṣarafallāhu qulụbahum bī`annahum qaumul lā yafqahụn Arti Terjemahan Dan apabīlā dīturunkan suatu surah, satu sama lāīn dī antara mereka salīng berpandangan sambīl berkata, “Adakah seseorang darī kaum muslīmīn yang melīhat kamu?” Setelāh ītu mereka pun pergī. Allāh memalīngkan hatī mereka dīsebabkan mereka adalāh kaum yang tīdak memahamī. QS. At Taubah Ayat 128 لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ lāqad ja`akum rasụlum mīn anfusīkum azīzun alāīhī ma anīttum ḥarīṣun alāīkum bīl-mu`mīnīna ra`ụfur raḥīm Arti Terjemahan Sungguh, telāh datang kepadamu seorang rasul darī kaummu sendīrī, berat terasa olehnya penderītaan yang kamu alāmī, dīa sangat mengīngīnkan keīmanan dan keselāmatan bagīmu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang berīman. QS. At Taubah Ayat 129 فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ fa īn tawallāu fa qul ḥasbīyallāhu lā īlāha īllā huw, alāīhī tawakkaltu wa huwa rabbul-arsyīl-aẓīm Arti Terjemahan Maka jīka mereka berpalīng darī keīmanan, maka katakanlāh Muhammad, “Cukuplāh Allāh bagīku; tīdak ada tuhan selāīn Dīa. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dīa adalāh Tuhan yang memīlīkī Arsy sīnggasana yang agung.”
Hanyasurat At-Taubah yang tidak diawali bacaan basmalah. Hanya surat At-Taubah yang tidak diawali bacaan basmalah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; REPUBLIKA IQRA; Sunday, 25 Zulhijjah 1443 / 24 July 2022. Menu. HOME
Baca sebelum mula surah A Taubah أعوذ بالله من النار، ومن شر الكفار، ومن غضب الجبار، العزة لله ولرسوله وللمؤمنين،
Tidakada penggantinya. Saat akan membaca surat Attaubah, bisa diawali dengan taawud. Basmalah ini berjumlah sama dengan jumlah surat di dalam Al-Quran, yaitu sebanyak 114. Dari jumlah tersebut, 113 basmalah ditulis di awal setiap surat. Hanya satu surat yang di awalnya tidak ditulis basmalah, yaitu pada surat At-Taubah (surat ke-9).
بَرَآءَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّم مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ Arab-Latin Barā`atum minallāhi wa rasụlihī ilallażīna 'āhattum minal-musyrikīnArtinya Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya yang dihadapkan kepada orang-orang musyrikin yang kamu kaum muslimin telah mengadakan perjanjian dengan mereka. Al-Anfal 75 ✵ At-Taubah 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Berkaitan Dengan Surat At-Taubah Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat At-Taubah Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir menarik dari ayat ini. Ada kumpulan penjabaran dari berbagai mufassir terkait isi surat At-Taubah ayat 1, antara lain seperti berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaIni adalah penyataan sikap berlepas diri dari Allah dan RasulNya, dan pengumuman untuk melepaskan diri dari perjanjian-perjanjian yang dahulu terjalin antara kaum muslimin dengan orang-orang musyrik.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Ini adalah pemutusan hubungan dari Allah dan rasul-Nya, dan pengumuman -wahai orang-orang muslim- tentang berakhirnya perjanjian-perjanjian yang kalian buat dengan orang-orang musyrik di jazirah Arab.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1-2. Setelah Allah menyebutkan dalam akhir surat al-anfal pembahasan tentang perjanjian, yang sekali waktu dengan membahas tentang pembatalannya dan orang yang ditakutkan akan berbuat khianat dalam perjanjian itu, dan di lain waktu dengan membahas tentang perintah untuk berpegang dengan perjanjian jika merasa aman dari pengkhianatan; maka Allah memulai surat at-Taubah dengan perintah untuk membatalkan perjanjian dengan orang-orang tertentu yang melanggar perjanjian atau ditakutkan akan melanggar perjanjian tersebut. Dan ini menjelaskan sindiran dari ayat-ayat yang membahas tentang saling tolong menolong dalam surat al-Anfal, bahwa satu golongan yang disebutkan dalam ayat tersebut tidak layak untuk memberi pertolongan kepada golongan yang lain. Allah berfirman "Ini merupakan pernyataan dari Allah dan rasul-Nya yang berlepas diri dari orang-orang musyrik yang menentang, yang kalian buat perjanjian dengan mereka." Kemudian firman Allah ditujukan bagi orang-orang beriman untuk menjelaskan apa yang harus mereka katakan kepada orang-orang musyrik ketika Allah dan rasul-Nya telah berlepas diri dari perjanjian mereka. Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk berkata kepada mereka "Berjalanlah di muka bumi dengan rasa aman, karena tidak ada seorang muslimpun yang akan menyerang kalian selama 4 bulan. Dan ketahuilah bahwa kalian tidak akan mampu melemahkan Allah dan tidak akan dapat melarikan diri dari-Nya jika kalian tetap berbuat kesyirikan dan memusuhi Allah dan rasul-Nya. Namun Allah akan menjadikan orang-orang beriman menguasai kalian dan menolong mereka dengan kemenangan yang telah dijanjikan Allah; dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. Telah berlaku sunnatullah bahwa kehinaan di dunia dan di akhirat akan menimpa orang-orang kafir yang memusuhi dan memerangi orang-orang beriman dan para rasul."Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. بَرَآءَةٌ مِّنَ اللهِ وَرَسُولِهِۦٓ إِلَى الَّذِينَ عٰهَدتُّم Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya yang dihadapkan kepada orang-orang musyrikin yang kamu kaum muslimin telah mengadakan perjanjian Makna perjanjian ialah akad yang diikat dengan sumpah. Yakni ayat ini mengabarkan kepada kaum muslimin bahwa Allah dan Rasul-Nya telah berlepas dari perjanjian-perjanjian itu karena orang-orang kafir telah melanggarnya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri SuriahAyat ini turun di Madinah satu tahun setelah Fathu Makkah pada tahun ke sembilan dari tahun Hijrah. Pada tahun perang Tabuk, tidak diawali basmalah, diawali dengan kesucian atau kebersihan Allah dan rasul-Nya dari orang-orang musyrik dan perintah untuk memerangi mereka, dan mengeluarkan mereka dari tanah Arab. 1 Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya yang dihadapkan kepada orang-orang musyrikin atas perjanjian yang telah diadakan perjanjian dengan kaum muslimin sebab mereka telah menghianati janji.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahPemutusan hubungan} ini adalah pembiaran {dari Allah dan RasulNya kepada orang-orang musyrik yang kalian telah mengadakan perjanjian dengan merekaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-2. “Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan RasulNya yang di hadapkan”, kepada seluruh orang-orang musyrik yang berada dalam perjanjian damai, bahwa mereka memiliki empat bulan untuk berkeliling dunia sesuka mereka dalam keadaan aman dari orang-orang Mukmin, dan setelah empat bulan tersebut tidak ada lagi perjanjian dan jaminan. Ini berlaku bagi mereka yang dalam perjanjian mutlak, tidak terbatas atau terbatas, dengan empat bulan atau kurang, adapun yang mempunyi perjanjian lebih dari empat bulan, maka wajib disempurnakan sampai akhir, jika tidak dikhawatirkan pengkhianatannya, dan mereka tidak memulai membatalkan penjanjian. Kemudian Allah memperingatkan orang-orang musyrik yang berada di dalam perjanjian, bahwa meskipun mereka aman, mereka tidak dapat melemahkan Allah dan mengelahanNya, barangsiapa diantara mereka yang terus berpegang dengan kesyirikan, maka Allah pasti akan menghinakannya. Hal ini termasuk pendorong bagi mereka untuk masuk Islam, kecuali orang-orang yang menyombongkan diri, dan menetang dan mengabaikan ancaman Allah.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, At-Taubah ayat 1 Sebelum turunnya ayat ini ada perjanjian damai antara Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan orang-orang musyrik. Di antara isi perjanjian itu adalah tidak ada peperangan antara Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan orang-orang musyrik, dan bahwa kaum muslimin dibolehkan berhaji ke Makkah dan tawaf di Ka'bah. Kemudian Allah Subhaanahu wa Ta'aala membatalkan perjanjian itu dan mengizinkan kepada kaum muslimin memerangi kembali karena mereka melanggar perjanjian selain Bani Dhamurah dan Bani Kinanah. Turunlah ayat ini, dan kaum musyrik diberikan kesempatan selama empat bulan untuk berjalan di bumi sesuai yang mereka inginkan dalam keadaan aman. Para mufassir berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar ke Tabuk, kaum munafik menyebarkan berita-berita yang menakutkan, sedangkan kaum musyrik membatalkan perjanjian yang terjadi antara mereka dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Allah Azza wa Jalla memerintahkan untuk membatalkan perjanjian mereka, yaitu dengan firman-Nya, “Wa imam takhaafanna min qaumin khiyaanah…dst.” Al Anfaal 58. Az Zajjaj berkata, “Baraa’ah, maksudnya Alah Ta’ala dan Rasul-Nya berlepas diri dari memberikan kepada mereka perjanjian dan dari memenuhinya jika mereka melanggarnya.”📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Taubah Ayat 1Rasulullah telah melakukan beberapa perjanjian dengan kaum musyrik mekah, antara lain perjanjian agar kaum muslim tidak dihalangi untuk melaksanakan umrah, perjanjian untuk tidak melakukan perang di bulan-bulan haram bulan-bulan mulia, dan perjanjian-perjanjian damai dengan kabilah-kabilah arab sampai waktu tertentu. Namun, pada akhirnya mereka merusak perjanjian tersebut. Maka, dengan turunnya surah at-taubah atau bara'ah ini, kaum muslim diperintahkan untuk tidak melakukan hubungan lagi dengan mereka. Karena itu, inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian dengan mereka, namun mereka merusak perjanjian tersebut. 2namun begitu, mereka tetap diberi waktu untuk memikirkan kembali apakah memilih untuk masuk islam dengan memegang perjanjian bersama, atau berperang. Di samping itu, penundaan tersebut agar mereka bisa mempersiapkan diri, seandainya harus memilih untuk berperang, sehingga perang berjalan secara adil. Maka di saat gencatan senjata tersebut, berjalanlah kalian, wahai kaum musyrik, di bumi mekah, selama empat bulan yaitu mulai 10 zulhijah sampai dengan 10 rabi'ul akhir, dengan leluasa dan tanpa takut diserang oleh kaum muslimin, sebagaimana keadaan kalian sebelum pemutusan hubungan ini. Dan setelah lewat empat bulan, maka ketahuilah bahwa kalian tidak dapat melemahkan Allah, meski didukung oleh personil tentara dan persenjataan yang lengkap; dan dengan kekalahan tersebut serta menjadi ta-wanan sesungguhnya Allah hendak menghinakan orang-orang kafir di dunia. Bahkan, di akhirat kelak, jika tidak bertobat, kalian merasakan siksa yang pedih lihat surah az-zumar/39 25-26. Ini sikap toleransi islam, pada satu sisi, dan menunjukkan keperkasaan islam, pada sisi yang lain. Demikian ini, agar tidak muncul tuduhan bahwa kaum mus-lim sengaja menyerang mereka secara tiba-tiba tanpa memberi kesem-patan berpikir atau mempersiapkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian variasi penjabaran dari kalangan mufassir berkaitan makna dan arti surat At-Taubah ayat 1 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah untuk kita semua. Dukunglah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Sering Dilihat Tersedia banyak topik yang sering dilihat, seperti surat/ayat Al-Baqarah 185, Ar-Ra’d 11, Juz al-Qur’an, Al-Fajr, Al-Baqarah 153, Al-Maidah. Termasuk Al-Balad, Al-An’am, Ali Imran 190-191, Al-Insyirah 5-6, Al-Adiyat, Luqman 14. Al-Baqarah 185Ar-Ra’d 11Juz al-Qur’anAl-FajrAl-Baqarah 153Al-MaidahAl-BaladAl-An’amAli Imran 190-191Al-Insyirah 5-6Al-AdiyatLuqman 14 Pencarian naqatullah artinya, at tahrim latin, surat al hasyr latin, al hujurat ayat 7, surat ar rahman dan latinnya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
AtTaubah merupakan surat ke-9 dalam Al Qur'an. Baca juga: Surat Al Waqiah Ayat 1-96 Beserta Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia. Baca juga: Bacaan Surat Al-Kahfi dalam Arab dan
Ayat Tanggung Semut / Ayat Yang Dimakan Semut dan ta’awudz Malaikat Maut merupakan Ayat dimakan semut, sehingga ayat itu tidak ada dalam kitab suci karena lembarannya hilang dimakan oleh semut hal tersebut hanya hikayat. Inilah Bacaannya "A’UUDZUU BILLAAHI MINANNAR WA MIN SYARRIL KUFFAARI WA MIN GHADLABIL JABBAAR, AL-'IZZATU LILLAAHI WA LI RASUULIHIA WALIL MU’MINIIN." Terdapat di dalam Al-Qur’an, yang tertulis di samping surat At-Taubah, lafadh Ta'awwudz khusus Surah At-Taubah. Artinya “AKU BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI NERAKA DAN DARI KEJAHATAN KAUM KAFIR SERTA DARI MURKA YANG MAHA PERKASA. KEMULIAAN HANYA MILIK ALLAH DAN UNTUK RASULNYA DAN UNTUK ORANG-ORANG YANG BERIMAN". Manfaat dan Khasiat Ta'awwudz Surah At-Taubah Cara-Caranya Adalah Sebagai Berikut - Penyembuhan Dibacakan pada segelas air lalu ditiupkan baru diminumkan pada si sakit tentunya disertai obat yang telah diresepkan oleh dokter sebagai syarat / isyarat kesembuhan diri / orang lain. - Keselamatan Dibaca pada disaat akan turun / keluar dari rumah dengan posisi duduk terlebih dahulu di beranda rumah sambil seraya mengingat diri kepada Allah SWT, setelah itu silakan melangkah keluar dari rumah, Insyaa Allah segala makhluk yang bernafsu jahat akan mengurungkan niatnya dan akan terlindungi atas kehendak-Nya. Konon ceritanya ayat di atas dibawa oleh semut dan dimakannya, demi untuk menyelamatkan, karena ayat itu belum diketahui iblis, kalau sampai iblis tahu ayat itu bisa berbahaya disalahgunakan. Makanya semut membawa ayat itu agar aman, oleh karena itu iblis tidak kuat melawan atau menandingi ayat itu, di samping auranya sangat dahsyat panasnya, di samping itu juga iblis tidak tahu/tidak hafal , sangat cocok dibaca saat memasuki tempat angker, cocok buat pengobatan penyakit yang berasal dari iblis, jin, dan setan. Cerita dari penulis "Selama ini saya biasa menggunakan ayat ini untuk menetralisir hal-hal yang berhubungan dengan gangguan ghaib, sekitar 1 minggu ini saya pun gunakan untuk menetralisir warung yang di tebar tanah kuburan, Ceritanya ada langganan yang mengeluh warungnya beberapa hari sangat sepi ga’ ada orang yang mampir membeli dagangannya padahal biasanya sangat ramai terus, minta tolong sama saya pas saya ngopi di warungnya, Alkhamdulilah setelah di bacakan ayat tersebut di air putih terus saya suruh yang punya warung buat di percikkan di sekeliling warungnya, alhamdulillah, besoknya saya ke sana lagi sudah cukup ramai sampai saya mampir mau ngopi saja tidak ada tempat duduknya yang kosong, semua karna Allah". Untuk menetralisir tempat usaha atau rumah dibaca 33x lalu tiupkanlah di air, lalu percikkan di sekeliling tempat usaha, atau kalau rumah sendiri biasanya di wirid 33x, kalau di rumah ada gangguan ghaib kadang-kadang seperti ada bau hangus atau ada ledakan kecil. Kehebatan ayat ini mirip dengan kalimat terakhir ayat kursi “walaa ya-uudzuhau hifdhuhumaa wahuwal 'aliyul 'adhiim”. Kalimat terakhir ayat kursi sungguh luar biasa, iblis tidak bisa mengucapkan kalimat taaw'wudz dan kalimah terakhir ayat kursi, jangankan untuk menandinginnya mengucapkannya saja iblis tidak kuat, kalau memaksa, maka iblis bisa hangus membaca ayat kursi dan mengulangi kalimah terakhir ayat kursi 3x seperti menggunakan ilmu kulhu geni, kulhu sungsang, kulhu komara geni, gembala geni, rajah kala cakra. Kalimat yang dimakan semut pun sama khasiatnya cuma bedanya iblis tidak mengetahui ayat yang di bawa semut tersebut. Doa ini ada yang menyebutnya Sayfi Naar untuk tingkat awam dibacakan ke Jin, Jin itu akan kepanasan walau tanpa tirakat dan Riyadlah. Kesaksian dari seorang teman penulis, "Amalan ini sangat luar biasa, ternyata dengan idzin dan kuasa Allah dan dengan berkat amalan ini saya dan keluarga saya bisa bebas dari jeratan ilmu Sihir tumpang siwa yang sudah 30 tahun lebih menghancurkan keluarga saya, Alhamdulillah. Terima kasih banyak untuk Guru yang sudah memposting amalan ini. Beberapa Kyai, Ustadz dan paranormal yang sudah membantu saya untuk membebaskan Saya dari kejahatan Sihir tersebut, semua tidak membuahkan hasil bahkan segudang wirid dan amalan yang saya miliki juga tidak ada hasil. Alhamdulillah berkat dari amalan di atas kami sekeluarga telah bebas, sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih". Ayat semut dapat menetralisir orang yang kesurupan / kerasukan, tinggal baca terus tiupkan ke telinga atau ubun” pasien, bisa juga buat orang yang terkena santet / pulasit bahasa banjar , baca tiupkan ke ubun” sambil disisir rambut pasien. Nama lainnya dikenal juga dengan ta'awudz malaikat maut, bila di akhir kalimat ta'awudznya ditambahkan kalimat BARAA-ATUM MINALLAAH Telah diputus oleh Allah. Penulis mengatakan "Saya pernah diberi tahu teman bahwa kalimat semut bisa untuk mengobati kesurupan yang lebih mantap lagi di ujung kalimat semut ditambah nama ma'rifat jin, dan nama ma'rifat jin ada di awal surat at-taubah yaitu nama ma'rifat jin laki-laki bernama baraa, nama ma'rifat jin perempuan bernama baraa-ah, kalau kita sewaktu mengobati orang kesurupan dengan kalimat semut terus kita tidak tahu jin yang di dalam pasien, laki-laki apa perempuan, kalau seperti itu cukup dibaca baraa-atum minallah. Ta'awwudz At-Taubah ini termasuk ismul a'dham, bacaan yang mengandung jutaan manfaat bagi si pengamal, ayat ini mengandung bara api yang menyala yang bisa ditujukan untuk pengobatan medis maupun non medis karena kemuliaan yang terdapat pada bacaan tersebut dapat membunuh virus, bakteri yang menyebabkan penyakit pada aliran darah, ayat ini juga bisa di tujukan untuk menarik rejeki yang sangat kuat, membuka jodoh yang terpenghalang oleh sengkolo, membuka aura pada tubuh, menaikkan level cakra, kalau untuk mengobati orang kesurupan, jangan ditanya lagi kekuatannya atas izin Allah. Ta'awudz malaikat maut terdapat pada kalimat wa min syarril kuffar, keterangannya ada pada surat Al-Baqarah ayat 28, "mengapa kamu kafir kepada Allah padahal kamu tadinya mati", jadi sebelum kita hidup kita adalah mati, siapakah kita pada saat mati itu. Karena asma ta'awaudz ini terhubung pada maut, maka wajar saja bila ta'awwudz ini bisa membunuh bakteri dan virus. Selain terhubung pada maut, ta'awudz ini juga terhubung pada malaikat zabaniyyah yang memang spesialisasi api neraka. Untuk pukulan ayat ditanggung semut al-bara'ah yaitu "A’UUDZUU BILLAAHI MINANNAR WA MIN SYARRIL KUFFAARI WA MIN GHADLABIL JABBAAR, AL-'IZZATU LILLAAHI WA LI RASUULIHIA WALIL MU’MINIINA BARAA-ATUM MINALLAH. Pada saat membaca baraa.... masukan niat kita mau diapakan orang tersebut, pingsan dan lain-lainnya. Cara pengamalan tidak ada, maksudnya ayat ini pada dasarnya digunakan untuk pengobatan saja terutama kesurupan jin islam, Namun karena sifat ayat yang panas dan menghancurkan, maka ayat tersebut bisa digunakan mengisi pukulan dan masih banyak khasiat lainnya Catatan ayat ini awal Surah At-Taubah tidak boleh didahului dengan bismillah, karena Surah At-Taubah Tidak Ada Bismillahnya. Semoga Bermanfaat
  • Σоλумиፅа иηιሒጋጤус
  • Хուфևη ጺխфиፁι αጧэኀам
  • Ωзвиጦոш еваψաдኯφα
BismillahirrahmanirrahimSetiap surat yang terdapat di dalam Al-Quran selalu di awali oleh bismillah terkecuali pada surat At-Taubah. Keutamaan Membaca Bismillah. Bacaan bismillah sangat banyak sekali manfatnya jika kita mengamalkannya dengan sungguh sungguh dan kenyakinan. Bagi siapa saja jika sebelum tidur membaca bismillah sebanyak
Berangkat dari pertanyaan pada tulisan pertama, kenapa tidak diperkenankan membaca basmalah dalam surat At-Taubah, baik di awal surat maupun di tengah-tengah surat, apakah larangan ini mengandung arti hukum haram atau sekadar peringatan yang tidak berdampak dosa?Dalam ilmu qira'at, ada banyak pendapat tentang cara menyambung antara dua surat; ada yang membaca dengan waqf berhenti sejenak untuk mengambil napas kira-kira dua detik, ada yang membaca washl menyambung dua surat tanpa mengambil tarikan napas, ada pula yang membaca sakt berhenti sejenak menahan tarikan napas kira-kira dua detik, bahkan ada pula yang menyambungnya dengan basmalah atau meninggalkannya. Semua tata cara thariqah/metode ini sahih dan mutawatir, baik bagi qurra' sab'ah atau asyrah. Misalnya, Imam Nafi', Imam al-Qurra' Madinah, memiliki kompleksitas bacaan seperti di atas melalui kedua muridnya yang masyhur Imam Qalun dan Warsy. Berbeda dari Imam 'Ashim, beliau hanya memiliki satu cara baca satu cara baca memiliki tiga operasional, yaitu menyambung kedua surat dengan basmalah. Meskipun demikian, untuk cara menyambung antara surat al-Anfal dan At-Taubah, para ulama, baik qurra sab'ah qira'at tujuh maupun qurra' asyrah qira'at sepuluh sepakat, baik secara metode maupun oprasionalnya, yaitu dengan tiga cara; waqaf, washal dan sakt. Ketiga oprasional bacaan ini tanpa membaca basmalah. Berikut waqaf, cara mengoprasionalkan bacaan waqaf ini adalah berhenti pada ayat terakhir ان الله بكل شيء عليم mengambil napas kira-kira dua detik kemudian melanjutkan awal surat At-Taubah. Ketika dalam keadaan berhenti antara dua surat al-Anfal dan At-Taubah seorang qari' boleh menambahkan bacaan isti'adzah. Dalam hal ini, membaca istiadzah washal, cara mengoprasionalkan bacaan ini adalah menyambung antara kedua surat al-Anfal dan At-Taubah tanpa mengambil tarikan napas, sebagaimana menyambung antar dua ayat yang berdampingan. Dalam hal ini, seorang qari' tidak perlu membaca kalimat istia' sakt, cara mengoprasionalkan bacaan ini adalah berhenti sejenak pada ayat terakhir surat al-Anfal dengan menahan napas kira-kira dua detik, kemudian melanjutkan awal surat At-Taubah. Dalam hal ini pula, seorang qari tidak perlu membaca kalimat isti'adzah. Demikian merupakan tata cara motode dan operasionalnya menyambung antara surat al-Anfal dan At-Taubah. Sebelum masuk pada pemetaan hukum membaca basmalah di tengah-tengah surat At-Taubah, terlebih dahulu sebaiknya dipaparkan membaca basmalah di tengah-tengah surat selain surat At-Taubah, agar kita dapat mengetahui secara komprehensif dan dapat menemukan perbandingan umum, ulama qurra' ahli qira'at sepakat membaca basmalah pada awal setiap surat kecuali surat At-Taubah. Sementara mengawali di tengah-tengah surat selain At-Taubah, ulama qurra' memberikan kelonggaran, yaitu boleh di awali dengan membaca basmalah atau meninggalkannya. Artinya, seorang qari' ketika hendak membaca ayat di tengah-tengah surat selain At-Taubah boleh memilih antara membaca basmalah atau meninggalkannya dengan membaca isti'adzah saja. Namun, alangkah baiknya bagi seorang qari untuk mengawali baca al-Quran dengan basmalah, baik di awal surat maupun di tengah-tengah surat, sebab menambah pembendaharaan pahala.Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan “tengah-tengah surat” adalah selain ayat pertama dalam surat.Hukum Membaca Basmalah pada Surat At-TaubahAdapun hukum membaca basmalah di tengah-tengah surat At-Taubah adalah sebagaimana berikutPertama, haram membaca basmalah di awal surat al-Bara'ah atau at-Taubah, dan makruh membaca basmalah di tengah-tengah surat. Pendapat ini diutarakan oleh Imam Ibnu Hajar dan Imam al-Khatib. Dasar pengambilan hukum haram ini karena tidak mengikuti petunjuk bacaan yang mutawatir. Artinya, keluar dari pakem dan kesepakatan ulama qurra'. Sementara hukum makruh di tengah-tengah surat At-Taubah karena tidak ada petunjuk resmi larangannya, sehingga untuk mengantisipasi dilakukan larangan yang tidak mengikat, yaitu hukum makruh membaca basmalah di awal surat At-Taubah dan sunnah membaca basmalah di tengah-tengah surat, sebagaimana membaca basmalah di tengah-tengah surat selain surat At-Taubah. Pendapat ini diutarakan oleh Imam pengambilan hukum ini makruh di awal surat adalah karena tidak ada petunjuk larangan resmi dari Nabi maupun sahabat. Sedangkan pengambilan hukum sunnah di tengah-tengah surat adalah karena dianalogikan qiyas dengan membaca basmalah di tengah-tengah surat selain At-Taubah. Oleh karena itu, dari beberapa pemaparan di atas, dapat disimpulkan sebagaimana berikutPertama, membaca basmalah pada awal surat merupakan sunnah yang sangat dianjurkan kecuali surat membaca basmalah di tengah-tengah surat boleh dilaksanakan atau ditinggalkan. Namun sebaiknya membaca basmalah, sebagaimana tradisi yang berkembang, untuk pembendaharaan membaca basmalah di awal surat At-Taubah tidak dianjurkan bahkan dilarang. Sebaiknya jika membaca awal surat At-Taubah cukup membaca isti'adzah membaca basmalah di tengah-tengah surat At-Taubah sebaiknya ditinggalkan meskipun ada yang berpendapat membolehkannya. Hal ini didasarkan pada qiyas analogi tidak dianjurkannya membaca di awal surat. Di samping tidak ada petunjuk resmi dari dengan kesimpulan di atas, maka sebaiknya bagi khalayak umat Muslim yang biasa baca diba'an untuk tidak membaca basmalah ketika mengawali bacaan surat At-Taubah terakhir ayat 127, لقد جاءكم رسول من انفسكم عزيز cukup diawali dengan isti'adzah saja. Mengingat membaca basmalah di tengah-tengah surat At-Taubah tidak dianjurkan. Demikian, semoga bermanfaat. Wallahu a’ RefrensiAl Fadhliy, Abdul Hadi, Al-Qira'at al-Qur'aniyah; Tarikh wa Ta'rif. Beirut Markas al-Ghadir, Al-Idhaah fi Bayan Ushul Al-Qira'at. Mesir Al-Maktabah Al-Azhariyah li Al-Turats, Qadiy, Abd Al-Fattah, Al-Budur Al-Zahirah fi Al-Qira'at Al-Asyrah Al-Mutawatirah. Beirut Dar Al-Kitab Al-Arabiy, Qadiy, Abd Al-Fattah, Al-Budur Al-Zahirah fi Al-Qira'at Al-Sab'i. Jeddah Maktabah Al-Suwadiy, Abu Abdillah Muhammad, Tafsir Al-Qurtubiy. Beirut, Dar Al-Arabiy, Mabahits fi Ulum Al-Qur'an. Kairo Maktabah Wahbah, Fathurrozi, Kaprodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo dan Dai PCINU Korea Selatan .